Komisioner Komjak Minta Kejaksaan Tinggi Cari Sarjana Hukum Terbaik
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Komisi Kejaksaan (Komjak) meminta Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulsel mencari sarjanan hukum terbaik dari seluruh Universitas di Sulsel untuk direkrut sebagai seorang jaksa. Baca : Kajati Sulsel Evaluasi Kinerja Jaksanya: Yang Parepare dan yang Kasasi
Permintaan itu diungkapkan Komisioner Komjak, Batara Ibnu Reza saat berkunjung ke Sulsel beberapa waktu yang lalu. Kata Dia peranan jaksa yang sangat penting dalam penegakan hukum, seharusnya membuat profesi jaksa digandrungi para sarjana hukum dari kampus-kampus terbaik.
Namun yang terjadi tahun ini, para sarjana hukum tampak tidak begitu antusias bergabung dalam ke profesian jaksa. "Saya tanyakan ke Pak Jam, loh ada apa? Apa sarjana sarjana hukum terbaik kita dari kampus-kampus belum cukup tertarik menjadi Jaksa? Padahal dinegara-negara maju, profesi Jaksa itu sangat berwibawa dan diidamkan para lulusan hukum kampus-kampus terbaik," tukasnya kepada SINDOnews. Baca Lagi : Kejati Dalami Dugaan Rekayasa Surat Damai Kasus Asusila Anak di Parepare
Batara menilai, hal tersebut kemungkinan terjadi karena memang jaksa secara institusional belum merdeka. Wibawa jaksa belum cukup membuat para sarjana terbaik terpesona. "Ini catatan, padahal kita tahu peran jaksa ini begitu strategis dalam penegakan hukum, makanya kedepan kami Mitra Strategis Kejaksaan berharap ada perbaikan yang maksimal, jaksa harus didorong lebih profesional, jangan sampai karena 1 dua orang Jaksa nakal justru merusak semuanya," jelasnya.
Meski begitu, Komisioner Kejaksaan yang dilantik langsung oleh Presiden Jokowi tersebut tetap memuji kinerja Kejaksaan Tinggi Sulsel yang dinilainya cukup baik dan inovatif. Baca Lagi : Target Kejati: Tahun Ini, Pulau Kayangan dan Lae-lae Kembali ke Pemkot Makassar
Terpisah Ketua Persatuan Jaksa Indonesia wilayah Sulsel, Yudi Indra, mengakui jika peranan jaksa memang saat ini penting untuk dikuatkan. "Kalau bicara penegakan hukum, jaksa ini menjadi sentral. Jaksa sejak dimulainya perkara sampai penuntutan dan eksekusi mereka punya peranan sangat besar," tukasnya.
Kendati begitu, secara institusional jaksa memang belum cukup independen. Ia berharap stakeholder dapat memberi dukungan, utamanya dukungan secara konstitusional. "Sejauh ini sudah didorong, saya pikir kalau kita dapat dukungan yang besar, bukan tidak mungkin, Jaksa akan independen sama seperti KPK," pungkasnya.
Permintaan itu diungkapkan Komisioner Komjak, Batara Ibnu Reza saat berkunjung ke Sulsel beberapa waktu yang lalu. Kata Dia peranan jaksa yang sangat penting dalam penegakan hukum, seharusnya membuat profesi jaksa digandrungi para sarjana hukum dari kampus-kampus terbaik.
Namun yang terjadi tahun ini, para sarjana hukum tampak tidak begitu antusias bergabung dalam ke profesian jaksa. "Saya tanyakan ke Pak Jam, loh ada apa? Apa sarjana sarjana hukum terbaik kita dari kampus-kampus belum cukup tertarik menjadi Jaksa? Padahal dinegara-negara maju, profesi Jaksa itu sangat berwibawa dan diidamkan para lulusan hukum kampus-kampus terbaik," tukasnya kepada SINDOnews. Baca Lagi : Kejati Dalami Dugaan Rekayasa Surat Damai Kasus Asusila Anak di Parepare
Batara menilai, hal tersebut kemungkinan terjadi karena memang jaksa secara institusional belum merdeka. Wibawa jaksa belum cukup membuat para sarjana terbaik terpesona. "Ini catatan, padahal kita tahu peran jaksa ini begitu strategis dalam penegakan hukum, makanya kedepan kami Mitra Strategis Kejaksaan berharap ada perbaikan yang maksimal, jaksa harus didorong lebih profesional, jangan sampai karena 1 dua orang Jaksa nakal justru merusak semuanya," jelasnya.
Meski begitu, Komisioner Kejaksaan yang dilantik langsung oleh Presiden Jokowi tersebut tetap memuji kinerja Kejaksaan Tinggi Sulsel yang dinilainya cukup baik dan inovatif. Baca Lagi : Target Kejati: Tahun Ini, Pulau Kayangan dan Lae-lae Kembali ke Pemkot Makassar
Terpisah Ketua Persatuan Jaksa Indonesia wilayah Sulsel, Yudi Indra, mengakui jika peranan jaksa memang saat ini penting untuk dikuatkan. "Kalau bicara penegakan hukum, jaksa ini menjadi sentral. Jaksa sejak dimulainya perkara sampai penuntutan dan eksekusi mereka punya peranan sangat besar," tukasnya.
Kendati begitu, secara institusional jaksa memang belum cukup independen. Ia berharap stakeholder dapat memberi dukungan, utamanya dukungan secara konstitusional. "Sejauh ini sudah didorong, saya pikir kalau kita dapat dukungan yang besar, bukan tidak mungkin, Jaksa akan independen sama seperti KPK," pungkasnya.
(sri)