Bedhaya Ketawang, Tarian Sakral 9 Perawan Cantik Pengiring Ritual Raja Jawa Bercinta dengan Ratu Laut Selatan

Sabtu, 04 Maret 2023 - 16:41 WIB
loading...
A A A
Pertalian gaib antara keraton Jawa, dengan istana di bawah laut selatan diyakini akan membuat kekuasaan Raja Jawa tidak mudah goyah. Sebab sang Ratu Kidul telah turun tangan memberikan suaka atau baureksa.

Karenanya syarat-syarat upacara labuhan di pantai selatan yang beriringan dengan tari Bedhaya Ketawang, tak pernah meninggalkan pakem yang berlaku. Sesaji menyertakan kepala kerbau yang kemudian dilabuh ke laut kidul dengan sebuah rakit.

Pada saat hampir bebarengan, sesaji berupa gunting kuku dan rambut ditanam di garis batas air dengan hamparan pasir hitam Parangtritis. Di waktu yang sama utusan lain keraton kasultanan Yogyakarta membawa sesaji ke Gunung Merapi yang berada di arah utara.



Sedangkan utusan kasunanan Surakarta membawa sesaji ke Gunung Lawu yang berada di arah timur. Pada Gunung Merapi dipercaya bertahta kekuasaan Kiai Sapu Jagad. Sedangkan Gunung Lawu tempat Kiai Tunggul Wulung. Ini dimaksudkan agar keseimbangan kosmik antara bumi dan air bisa dipertahankan.

Tari Bedhaya Ketawang sendiri merupakan tradisi yang menapaktilasi kisah pertemuan pendiri Kerajaan Mataram Islam, Panembahan Senopati dengan Ratu Kidul, sang penguasa laut selatan.

Semua yang menjadi kesenangan sang Ratu dipenuhi. Mulai sesaji berupa kain batik parang rusak awisan dalem, dan kemben hijau kain cangkring sumekan gadung yang berpola hijau putih, yakni motif gadung mlati, hingga makanan kesukaanya.

Begitu pula dengan sembilan orang penari Bedhaya Ketawang. Mereka juga memakai busana batik dengan pola gadung mlati. Para penari rata-rata berparas rupawan. Mereka berasal dari lingkungan keluarga bangsawan, bagian dari kerajaan.



Selain berjiwa tenang, para penari Bedhaya Ketawang juga harus dalam keadaan bersih jasmani, yakni tidak dalam keadaan menstruasi. Dikisahkan, Raja Jawa bisa langsung melihat siapa penari yang diambilnya nanti.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1630 seconds (0.1#10.140)