Berstatus Siaga, Terekam Ada Gempa Tremor dari Perut Gunung Karangetang

Rabu, 01 Maret 2023 - 17:04 WIB
loading...
Berstatus Siaga, Terekam Ada Gempa Tremor dari Perut Gunung Karangetang
Gunung Karangetang di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara (Sulut), tertutup kabut pekat. Hingga Rabu (1/3/2023) siang, status gunung api tersebut masih berada di level III atau siaga. Foto/Dok. magma.vsi.esdm.go.id
A A A
SITARO - Gempa tremor yang menandakan adanya pergerakan magma dari perut bumi, menuju ke permukaan, masih terekam dari dalam perut Gunung Karangetang. Dari data yang dikeluarkan magma.vsi.esdm.go.id, gempa tremor tersebut terjadi satu kali.



Dalam laporan tertulis yang dibuat oleh petugas Pengamatan Gunung Api (PGA) Karangetang, Aditya Gurasali dan dimuat di laman magma.vsi.esdm.go.id, disebutkan gempa tremor menerus terekam dalam sesmograf dengan amplitudo 0.5-10 mm, dominan 2 mm.



Selain gempa tremor, dalam laporan per enam jam, yakni pukul 06.00-12.00 Wita, Gunung Karangetang yang memiliki ketinggian 1.784 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut, juga mengalami satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 39 mm, dengan lama gempa mencapai 116 detik.



"Cuaca berawan, angin lemah ke arah barat. Suhu udara sekitar 28-31°C. Secara visual, Gunung Karangentang tertutup kabut 0-II. Asap kawah tidak teramati," demikian tulis Aditya Gurasali.

Hingga saat ini Gunung Karangetang masih berada di level III atau siaga. Masyarakat atau pendaki, dilarang keras memasuki daerah berbahaya, yang berada di radius 2,5 km dari kawah utama, serta radius 3,5 km pada sektor selatan dan tenggara.



Masyarakat yang berada di sekitar Gunung Karangetang diharap tetap tenang, dan tidak terpancing isu-isu tentang letusan Gunung Karangetang, yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu, masyarakat diimbau senantiasa mengikuti arahan dari BPBD Provinsi Sulut, dan BPBD Kabupaten Sitaro.

Selama musim penghujan, masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang, diminta untuk mewaspadai bahaya sekunder berupa ancaman aliran lahar.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1090 seconds (0.1#10.140)