4 Gempa Tremor Terekam dari Perut Gunung Karangetang, Warga Dilarang Mendekati Kawah
loading...
A
A
A
SITARO - Aktivitas vulkanik Gunung Karangetang masih tinggi. Hal ini terlihat dari terjadinya empat gempa tremor yang terekam dari perut gunung api yang berada di wilayah Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara (Sulut).
Dari laporan tertulis yang dibuat petugas Pos Gunung Api (PGA) Karangetang, Vieko Kristianse Rompas dan dimuat dalam laman magma.vsi.esdm.go.id, disebutkan gempa tremor tersebut terekam terjadi sebanyak empat kali sepanjang Minggu (26/2/2023).
Empat gempa tremor yang menandai adanya pergerakan magma dari perut bumi ke permukaan tersebut, terekam dengan amplitudo 0.5-10 mm, dominan 2 mm. Selain itu, Gunung Karangetang, yang memiliki ketinggian 1.784 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut, juga mengalami tiga kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 25-30 mm, dan lama gempa 10-12 detik.
Dalam laporan tertulisnya, Vieko Kristianse Rompas juga menyebutkan, secara visual Gunung Karangetang tertutup kabut, asap dari kawah tidak teramati, cuaca berawan hingga hujan, dan angin lemah bertiup ke arah timur dan tenggara.
Masyarakat atau wisatawan dilarang keras beraktivitas di radius 2,5 km dari kawah utama, serta radius 3,5 km pada sektor selatan dan tenggara Gunung Karangetang. Selain itu, masyarakat juga diminta tetap tenang namun selalu waspada, utamanya terhadap kemungkinan terjadinya banjir lahar dari sungai-sungai yang berhulu di Gunung Karangetang.
Dari laporan tertulis yang dibuat petugas Pos Gunung Api (PGA) Karangetang, Vieko Kristianse Rompas dan dimuat dalam laman magma.vsi.esdm.go.id, disebutkan gempa tremor tersebut terekam terjadi sebanyak empat kali sepanjang Minggu (26/2/2023).
Empat gempa tremor yang menandai adanya pergerakan magma dari perut bumi ke permukaan tersebut, terekam dengan amplitudo 0.5-10 mm, dominan 2 mm. Selain itu, Gunung Karangetang, yang memiliki ketinggian 1.784 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut, juga mengalami tiga kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 25-30 mm, dan lama gempa 10-12 detik.
Dalam laporan tertulisnya, Vieko Kristianse Rompas juga menyebutkan, secara visual Gunung Karangetang tertutup kabut, asap dari kawah tidak teramati, cuaca berawan hingga hujan, dan angin lemah bertiup ke arah timur dan tenggara.
Masyarakat atau wisatawan dilarang keras beraktivitas di radius 2,5 km dari kawah utama, serta radius 3,5 km pada sektor selatan dan tenggara Gunung Karangetang. Selain itu, masyarakat juga diminta tetap tenang namun selalu waspada, utamanya terhadap kemungkinan terjadinya banjir lahar dari sungai-sungai yang berhulu di Gunung Karangetang.
(eyt)