Selalu Digambarkan Bertelanjang Dada, Ternyata Ken Dedes Tak Pernah Mengumbar Payudara

Jum'at, 17 Februari 2023 - 08:49 WIB
loading...
A A A
Sebagai bangasawan Ken Dedes mengenakan busana yang sedikit berbeda dengan rakyat kebanyakan. Selain dada tertutup kain transparan, bagian bawah Ken Dedes juga berbalut kain yang dinamakan jarik atau sewek.

Sementara rakyat pada umumnya saat itu bertelanjang dada, termasuk perempuan. Bahkan kaum laki-laki mengenakan kain hanya untuk menutup bagian kemaluan.

Pemakaian penutup badan pada rakyat jelata berlangsung mulai masuknya Islam sekitar abad ke-13 Masehi. Hal itu terkait dengan aturan aurat.

“Gambaran itu sebagaimana memang terpahat dalam beberapa relief candi peninggalan kerajaan Hindu-Buddha”.

Ken Dedes diwujudkan dalam sebuah arca Prajna Paramitha setinggi 1,26 meter dengan tubuh penuh perhiasan, yakni mulai gelang kaki, bagian perut, tangan, dada, leher, kuping, badan dan mahkota.

Baca: Tasyakuran 1 Abad NU, Kiai dari Berbagai Daerah Kumpul di Pesantren Tebuireng.

Arca batu andesit itu digambarkan duduk di atas bunga teratai dengan kedua tangan bersikap dharmacakramudra atau memutar roda dunia. Dapat diartikan memegang kunci penguasaan sebab dan akibat.

Pada tangan kiri melingkar tangkai teratai yang menjadi alas sebuah kitab. Kitab yang berada di tangan arca Ken Dedes itu diberi nama Prajna Paramithasutra atau Kitab Kebijaksanaan Utama.
(nag)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1895 seconds (0.1#10.140)