Kisah Penyatuan Kekuasaan Kerajaan Singasari dan Kediri Tertulis dalam Prasasti Mula-Malurung
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kerajaan Singasari dan Kediri memiliki keterkaitan satu sama lain. Kala itu penundukan Kediri oleh pendiri Kerajaan Singasari, Ken Arok menjadi trah Rajasa dianggap prestasi paling besar.
Namun penyatuan antara Janggala-Panjalu yang merupakan warisan Airlangga, Raja Kahuripan atas Singasari, Kediri tidak berlangsung lama.
Sepeninggal Rajasa, Kerajaan Singasari kembali pecah menjadi dua seperti Kerajaan Kediri dahulunya yang berawal dari Panjalu dan Janggala.
Kediri yang menjadi wilayah kekuasaan Singasari, diperintah oleh oleh anak tiri Raja Rajasa yang bernama Anusapati menggantikan Raja Rajasa.
Namun peristiwa pembunuhan Rajasa, atau Ken Arok oleh Anusapati memang disajikan oleh Kakawin Pararaton. Tapi Prasasti Mula-Malurung tidak menyatakan secara jelas perihal peristiwa pembunuhan ini.
Ada kemungkinan besar bahwa cerita itu mendekati kebenaran, karena Prasasti Mula-Malurung menyatakan tentang pendiri Kerajaan Singasari yang mangkat di tahta kencana.
Prasasti Mula-Malurung menguraikan, anugerah tanah swatantra Mula dan Malurung yang letaknya di sebelah utara Kota Daha kepada pembesar Kediri, yang bernama Pranaraja.
Prasasti itu tidak menyinggung nama Raja Anusapati, yang menurut Nagarakretagama dan Pararaton adalah Raja Singasari, yang merupakan ayah Raja Wisnuwardhana.
Namun penyatuan antara Janggala-Panjalu yang merupakan warisan Airlangga, Raja Kahuripan atas Singasari, Kediri tidak berlangsung lama.
Sepeninggal Rajasa, Kerajaan Singasari kembali pecah menjadi dua seperti Kerajaan Kediri dahulunya yang berawal dari Panjalu dan Janggala.
Kediri yang menjadi wilayah kekuasaan Singasari, diperintah oleh oleh anak tiri Raja Rajasa yang bernama Anusapati menggantikan Raja Rajasa.
Namun peristiwa pembunuhan Rajasa, atau Ken Arok oleh Anusapati memang disajikan oleh Kakawin Pararaton. Tapi Prasasti Mula-Malurung tidak menyatakan secara jelas perihal peristiwa pembunuhan ini.
Ada kemungkinan besar bahwa cerita itu mendekati kebenaran, karena Prasasti Mula-Malurung menyatakan tentang pendiri Kerajaan Singasari yang mangkat di tahta kencana.
Prasasti Mula-Malurung menguraikan, anugerah tanah swatantra Mula dan Malurung yang letaknya di sebelah utara Kota Daha kepada pembesar Kediri, yang bernama Pranaraja.
Prasasti itu tidak menyinggung nama Raja Anusapati, yang menurut Nagarakretagama dan Pararaton adalah Raja Singasari, yang merupakan ayah Raja Wisnuwardhana.