Pemkot Aktif Tracing, Peningkatan Kasus COVID-19 di Makassar Dianggap Wajar
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Pergerakan kasus COVID-19 di Kota Makassar diyakini akan terus meningkat seiring upaya pemerintah yang gencar melakukan tracing, atau proses mendeteksi penyebaran virus corona.
Hal ini diutarakan Juru Bicara Tim Epidemiologi Makassar, Ansariadi. Menurutnya, peningkatan kasus adalah indikasi pemerintah aktif dalam melakukan tracing.
"Kita pasti secara teoritis akan terjadi peningkatan kasus karena itu namanya wabah, kejadian luar biasa, awal-awal itu dia akan tinggi, pasti akan naik semua yang di masyarakat kita akan temukan semuanya, tapi setelah itu perlahan-lahan akan turun karena yang terdeteksi sudah bisa diisolasi," ujarnya.
Pembengkakan kasus di masyarakat saat ini dianggap merupakan dinamika yang wajar dalam menggalakkan upaya menekan angka penyebaran virus.
"Jadi ini strateginya mesti mencari memang atau active case founding, supaya yang positif itu cepat diisolasi, karena pasti kalau tidak dilakukan akan menular terus dan kita tidak tau siapa yang sudah kena, jadi mencari itu harus sampai wabah ini padam, untuk tes juga harus diperbanyak," ujarnya.
Dia melihat, hal ini yang tengah terjadi di Makassar. Saat ini Makassar tengah aktif melakukan sejumlah tracing dan test, dalam upaya menegakkan protokol kesehatan COVID-19. Salah satu upayanya dengan masif melakukan rapid test terhadap masyarakat.
Ansariadi menjelaskan bahwa upaya saat ini justru dianggap masih kurang dan perlu digalakkan yang lebih lagi.
"Makanya saya bilang harus ditambah lagi jumlah test supaya lebih banyak lagi orang yang bisa kita temukan," sarannya.
Dipantau dari laman informasi COVID-19 Makassar, tercatat hingga Selasa 14 Juli terdapat 4.260 kasus positif. 1.318 di antaranya sembuh, sementara 184 meninggal.
Hal ini diutarakan Juru Bicara Tim Epidemiologi Makassar, Ansariadi. Menurutnya, peningkatan kasus adalah indikasi pemerintah aktif dalam melakukan tracing.
"Kita pasti secara teoritis akan terjadi peningkatan kasus karena itu namanya wabah, kejadian luar biasa, awal-awal itu dia akan tinggi, pasti akan naik semua yang di masyarakat kita akan temukan semuanya, tapi setelah itu perlahan-lahan akan turun karena yang terdeteksi sudah bisa diisolasi," ujarnya.
Pembengkakan kasus di masyarakat saat ini dianggap merupakan dinamika yang wajar dalam menggalakkan upaya menekan angka penyebaran virus.
"Jadi ini strateginya mesti mencari memang atau active case founding, supaya yang positif itu cepat diisolasi, karena pasti kalau tidak dilakukan akan menular terus dan kita tidak tau siapa yang sudah kena, jadi mencari itu harus sampai wabah ini padam, untuk tes juga harus diperbanyak," ujarnya.
Dia melihat, hal ini yang tengah terjadi di Makassar. Saat ini Makassar tengah aktif melakukan sejumlah tracing dan test, dalam upaya menegakkan protokol kesehatan COVID-19. Salah satu upayanya dengan masif melakukan rapid test terhadap masyarakat.
Ansariadi menjelaskan bahwa upaya saat ini justru dianggap masih kurang dan perlu digalakkan yang lebih lagi.
"Makanya saya bilang harus ditambah lagi jumlah test supaya lebih banyak lagi orang yang bisa kita temukan," sarannya.
Dipantau dari laman informasi COVID-19 Makassar, tercatat hingga Selasa 14 Juli terdapat 4.260 kasus positif. 1.318 di antaranya sembuh, sementara 184 meninggal.
(luq)