Masyarakat Tulungagung Dihantui Leptospirosis yang Disebabkan Kencing Tikus

Rabu, 08 Februari 2023 - 19:05 WIB
loading...
Masyarakat Tulungagung Dihantui Leptospirosis yang Disebabkan Kencing Tikus
ilustrasi
A A A
TULUNGAGUNG - Penyakit leptospirosis yang disebabkan tikus tengah menghantui masyarakat Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Sepanjang Januari hingga Februari 2023 telah ditemukan 7 kasus leptospirosis dengan 3 penderita di antaranya meninggal dunia.

Untuk mencegah penularan yang meluas, Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung mengintensifkan penyelidikan, yakni dengan menguji tikus di laboratorium.

“Ginjal tikus diambil untuk diuji di laboratorium,” ujar Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Tulungagung Didik Eka kepada wartawan.

Baca juga: 2 Pria di Surabaya Rampok Minimarket Pakai Senjata Api Mainan

Petugas kesehatan telah menangkap sejumlah tikus di wilayah Kecamatan Sendang. Pengambilan sampel tikus di Sendang mengacu pada lokasi ditemukannya kasus leptospirosis.

Secara medis penyakit leptospirosis disebabkan oleh bakteri yang berada dalam kencing tikus. Penyakit ini bersifat menular melalui makanan, tanah dan air yang tercemar oleh kencing tikus.

Bakteri yang bercampur darah dalam tubuh akan menyerang organ penting, seperti jantung, ginjal, paru dan otak. Gejala yang dialami penderita leptospirosis adalah demam tinggi diikuti nyeri kepala dan nyeri otot di sekitar betis.

Jika terlambat ditangani, penyakit leptospirosis bisa berakibat fatal, mulai gagal ginjal, gagal jantung, kelumpuhan yang berujung kematian.

Menurut Didik Eka, perburuan tikus yang semula berlangsung pada radius 100 meter dari lokasi penemuan kasus, diperluas di atas 100 meter. Selain kawasan Sendang, petugas berencana mengambil sampel tikus di wilayah Ngunut, Rejotangan, Karangrejo dan Bandung.

Tikus yang tertangkap akan dibedah di laboratorium, guna dipastikan apakah terinfeksi bakteri leptospirosis atau tidak. “Hal ini untuk mencegah terjadinya perluasan kasus,” ungkap Didik.

Dinas kesehatan juga sudah menyiapkan langkah lanjutan. Jika ditemukan tikus yang positif terinfeksi, kata Didik pihaknya akan melaporkan kepada kepala daerah agar segera diambil langkah pengendalian menyeluruh.

Tidak hanya terhadap tikus, sterilisasi pada tanah dan binatang ternak yang ditengarai terinfeksi bakteri leptospirosis, juga harus dilakukan.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2920 seconds (0.1#10.140)