Asal Usul Lumajang, Pernah Menjadi Pusat Agama Hindu di Nusantara
loading...
A
A
A
JAKARTA - Lumajang merupakan salah satu nama Kabupaten yang terletak di wilayah selatan Provinsi Jawa Timur . Luas wilayahnya mencapai 1.790,90 Km2 yang terbagi ke dalam 21 Kecamatan.
Dengan luas wilayah tersebut Lumajang ternyata menyimpan banyak cerita dan sejarah yang menarik untuk dibahas.
Mengutip dari laman resmi pemerintahannya, nama Lumajang berasal dari kata “Lamajang” yang diketahui dari hasil penelusuran Sejarah, Prasasti serta bukti-bukti petilasan yang pernah ditemukan.
Baca juga : Asal-usul Kota Pontianak, Benarkah Dulu Tempatnya Kuntilanak?
Beberapa peninggalan tersebut seperti Prasasti Mula Malurung, Naskah Negara Kertagama, Kitab Pararaton, Serat Babad Tanah Jawi, Serat Kanda, Kidung Sorandaka, Kidung Panji Wijayakrama, Kidung Harsa Wijaya, Kitab Pujangga Manik,Kidung Ranggalawe, Prasasti Kudadu dan Prasasti Sukamerta.
Pada masa kerajaan Kediri yakni abad ke XII, Lamajang merupakan bagian dari wilayah kediri yang pada saat itu sudah banyak dikunjungi oleh masyarakat dari berbagai penjuru Nusantara. Tujuan mereka adalah untuk memperdalam agama Hindu.
Dalam Kitab Tantu Pagelaran bahwa Dewa Siwa bersama dengan Dewa Brahma dan Dewa Wisnu memindahkan puncak Gunung Mahameru dari India ke Pulau Jawa tepatnya di Lamajang yang saat ini dikenal dengan nama Gunung Semeru.
Dengan adanya perpindahan tersebut, masyarakat percaya bahwa Gunung Semeru telah menjadi tempat bersemayamnya para Dewa. Sehingga Lamajang menjadi sentra agama Hindu dan Pura Mandhara Giri Semeru.
Meskipun Kerajaan Kediri telah runtuh dan digantikan dengan Kerajaan Singasari, Wilayah Lamajang tetap dikunjungi banyak pendatang yang memiliki tujuan untuk memperdalam ilmu Agama Hindu.
Kerajaan Singasari kemudian runtuh pada tahun 1292 M akibat terjadinya Pemberontakan yang dilakukan oleh Jayakatwang. Pada saat itu, sebagian besar pasukan Kerajaan Singasari telah dikerahkan untuk melaksanakan ekspedisi Pamalayu untuk menghadapi serangan dari pasukan Mongol.
Dengan luas wilayah tersebut Lumajang ternyata menyimpan banyak cerita dan sejarah yang menarik untuk dibahas.
Mengutip dari laman resmi pemerintahannya, nama Lumajang berasal dari kata “Lamajang” yang diketahui dari hasil penelusuran Sejarah, Prasasti serta bukti-bukti petilasan yang pernah ditemukan.
Baca juga : Asal-usul Kota Pontianak, Benarkah Dulu Tempatnya Kuntilanak?
Beberapa peninggalan tersebut seperti Prasasti Mula Malurung, Naskah Negara Kertagama, Kitab Pararaton, Serat Babad Tanah Jawi, Serat Kanda, Kidung Sorandaka, Kidung Panji Wijayakrama, Kidung Harsa Wijaya, Kitab Pujangga Manik,Kidung Ranggalawe, Prasasti Kudadu dan Prasasti Sukamerta.
Pada masa kerajaan Kediri yakni abad ke XII, Lamajang merupakan bagian dari wilayah kediri yang pada saat itu sudah banyak dikunjungi oleh masyarakat dari berbagai penjuru Nusantara. Tujuan mereka adalah untuk memperdalam agama Hindu.
Dalam Kitab Tantu Pagelaran bahwa Dewa Siwa bersama dengan Dewa Brahma dan Dewa Wisnu memindahkan puncak Gunung Mahameru dari India ke Pulau Jawa tepatnya di Lamajang yang saat ini dikenal dengan nama Gunung Semeru.
Dengan adanya perpindahan tersebut, masyarakat percaya bahwa Gunung Semeru telah menjadi tempat bersemayamnya para Dewa. Sehingga Lamajang menjadi sentra agama Hindu dan Pura Mandhara Giri Semeru.
Meskipun Kerajaan Kediri telah runtuh dan digantikan dengan Kerajaan Singasari, Wilayah Lamajang tetap dikunjungi banyak pendatang yang memiliki tujuan untuk memperdalam ilmu Agama Hindu.
Kerajaan Singasari kemudian runtuh pada tahun 1292 M akibat terjadinya Pemberontakan yang dilakukan oleh Jayakatwang. Pada saat itu, sebagian besar pasukan Kerajaan Singasari telah dikerahkan untuk melaksanakan ekspedisi Pamalayu untuk menghadapi serangan dari pasukan Mongol.