7 Fakta Sakera, Pahlawan Terlupakan dari Pasuruan Jawa Timur
loading...
A
A
A
SAKERA dikenal sebagai tokoh pejuang di masa kolonialisme yang berasal dari Pasuruan, Jawa Timur. Terdapat beberapa fakta menarik tentang sosok pahlawan anti kolonialisme yang jarang diketahui orang.
Sosok Sakera mungkin terdengar asing di telinga masyarakat Indonesia, namun nama tersebut tidaklah asing bagi warga Jawa Timur, terutama yang tinggal di Pasuruan.
Sakera dikenal sebagai sosok pahlawan yang sangat menentang kolonialisme. Tidak hanya itu, dirinya juga merupakan orang yang berjuang keras memberantas praktik Korupsi Kolusi dan Nepotisme di wilayahnya.
Sebenarnya Sakera bukanlah nama asli dari tokoh ini, karena nama aslinya adalah Sagiman. Hal itu dijelaskan oleh Budayawan Pasuruan, Ki Bagong Sabdo Sinukarta.
Menurut Ki Bagong, “Nama sebenarnya adalah Sagiman. Dalam kondisi susah, istrinya, Leginten, hamil. Saat mau lahiran, Sagiman bernazar jika anak yang lahir laki-laki diberi nama Sakera, kalau perempuan diberi nama Sarah.”
Istri Sagiman akhirnya melahirkan putra laki-laki dan diberi nama Sakera. “Dalam kebiasaan budaya Jawa, lazimnya anak pertama dijadikan panggilan untuk ayah. Sagiman Pakne Sakera, atau Pak Sakera,” jelas Bagong.
Sakera dikenal sebagai seorang ahli bela diri yang melawan pemerintahan Belanda di perkebunan tebu di daerah Bangil. Dari situlah dia mendapat julukan 'Sang Kerah' atau yang pandai bertarung.
Sakera bekerja sebagai mandor di perkebunan tebu di Kancil Mas Bangil yang dikelola oleh orang Belanda. Namun karena kerap melawan kolonial, dirinya pun menjadi buronan Belanda.
Ketika Belanda membutuhkan banyak lahan baru untuk menanam tebu, mereka menyuruh Carik Rembang untuk bisa menyediakan lahan baru dalam jangka waktu singkat dan murah.
Carik Rembang pun menggunakan cara-cara kekerasan kepada rakyat dalam mengupayakan tanah untuk perusahaan.
Sosok Sakera mungkin terdengar asing di telinga masyarakat Indonesia, namun nama tersebut tidaklah asing bagi warga Jawa Timur, terutama yang tinggal di Pasuruan.
Sakera dikenal sebagai sosok pahlawan yang sangat menentang kolonialisme. Tidak hanya itu, dirinya juga merupakan orang yang berjuang keras memberantas praktik Korupsi Kolusi dan Nepotisme di wilayahnya.
7 Fakta Sakera
1. Sakera adalah Nama dari Anaknya
Sebenarnya Sakera bukanlah nama asli dari tokoh ini, karena nama aslinya adalah Sagiman. Hal itu dijelaskan oleh Budayawan Pasuruan, Ki Bagong Sabdo Sinukarta.
Menurut Ki Bagong, “Nama sebenarnya adalah Sagiman. Dalam kondisi susah, istrinya, Leginten, hamil. Saat mau lahiran, Sagiman bernazar jika anak yang lahir laki-laki diberi nama Sakera, kalau perempuan diberi nama Sarah.”
Istri Sagiman akhirnya melahirkan putra laki-laki dan diberi nama Sakera. “Dalam kebiasaan budaya Jawa, lazimnya anak pertama dijadikan panggilan untuk ayah. Sagiman Pakne Sakera, atau Pak Sakera,” jelas Bagong.
2. Ahli Bela Diri Bekerja sebagai Mandor
Sakera dikenal sebagai seorang ahli bela diri yang melawan pemerintahan Belanda di perkebunan tebu di daerah Bangil. Dari situlah dia mendapat julukan 'Sang Kerah' atau yang pandai bertarung.
Sakera bekerja sebagai mandor di perkebunan tebu di Kancil Mas Bangil yang dikelola oleh orang Belanda. Namun karena kerap melawan kolonial, dirinya pun menjadi buronan Belanda.
3. Menentang KKN Belanda
Ketika Belanda membutuhkan banyak lahan baru untuk menanam tebu, mereka menyuruh Carik Rembang untuk bisa menyediakan lahan baru dalam jangka waktu singkat dan murah.
Carik Rembang pun menggunakan cara-cara kekerasan kepada rakyat dalam mengupayakan tanah untuk perusahaan.