Kesaktian Keris Mpu Gandring, Pusaka Batu Langit yang Bisa Membunuh Anak dan Cucu
loading...
A
A
A
Ia bermaksud memusnahkannya. Namun ternyata keris tersebut melayang dan menghilang. Sementara Anusapati dan Ki Pengalasan merancang pembunuhan tersebut, tiba-tiba keris tersebut berada di tangan Anusapati.
Anusapati menyerahkan keris kepada Ki Pengalasan, yang menurut bahasa sekarang, bertugas sebagai "eksekutor" terhadap Ken Arok. Tugas itu dilaksanakannya, dan untuk menghilangkan jejak, Anusapati membunuh Ki Pengalasan dengan keris itu.
Anusapati mengambil alih pemerintahan Ken Arok, tetapi tidak lama. Karena Tohjaya, Putra Ken Arok dari Ken Umang akhirnya mengetahui kasus pembunuhan itu. Dan Tohjaya menuntut balas.
Tohjaya mengadakan acara sabung ayam kerajaan yang sangat digemari Anusapati. Ketika Anusapati lengah, Tohjaya mengambil keris Mpu Gandring dan langsung membunuhnya di tempat. Tohjaya membunuhnya berdasarkan hukuman, di mana Anusapati diyakini membunuh Ken Arok.
Setelah membunuh Anusapati, Tohjaya mengangkat dirinya sebagai raja menggantikan Anusapati. Tohjaya sendiri tidak lama memerintah. Muncul berbagai ketidak puasan baik dikalangan rakyat, dan bahkan kalangan elit istana yang merupakan keluarganya dan saudaranya sendiri, diantaranya Mahisa Campaka dan Dyah Lembu Tal.
Ketidakpuasan dan intrik istana ini akhirnya berkobar menjadi peperangan yang menyebabkan tewasnya Tohjaya. Setelah keadaan berhasil dikuasai, tahta kerajaan akhirnya dilanjutkan oleh Ranggawuni yang memerintah cukup lama, dan dikatakan adalah masa damai kerajaan Singasari. Sejak terbunuhnya Tohjaya, Keris Mpu Gandring hilang tidak diketahui rimbanya.
Beberapa sumber menyebut, Keris Mpu Gandring ini sebenarnya tidak hilang. Di akhir hayatnya, di ujung keris buatannya sendiri, Mpu Gandring mengutuk Ken Arok, bahwa keris itu akan menelan korban tujuh turunan dari Ken Arok.
Dalam sejarah ataupun legenda ternyata ada tujuh orang terbunuh oleh keris itu, yaitu Mpu Gandring yang merupakan pembuat keris, Kebo Ijo rekan Ken Arok, Tunggul Ametung penguasa Tumapel, Ken Arok pendiri Kerajaan Singasari, Ki Pengalasan pengawal Anusapati yang membunuh Ken Arok, Anusapati anak Ken Dedes dari Tunggul Ametung, dan Tohjaya putra Ken Arok dari selirnya Ken Umang. Kemudian keris itu dibuang ke kawah Gunung Kelud.
Lihat Juga: Kisah Kyai Cokro, Pusaka Andalan Pangeran Diponegoro Melawan Kebatilan dan Kezaliman Belanda
Anusapati menyerahkan keris kepada Ki Pengalasan, yang menurut bahasa sekarang, bertugas sebagai "eksekutor" terhadap Ken Arok. Tugas itu dilaksanakannya, dan untuk menghilangkan jejak, Anusapati membunuh Ki Pengalasan dengan keris itu.
Anusapati mengambil alih pemerintahan Ken Arok, tetapi tidak lama. Karena Tohjaya, Putra Ken Arok dari Ken Umang akhirnya mengetahui kasus pembunuhan itu. Dan Tohjaya menuntut balas.
Tohjaya mengadakan acara sabung ayam kerajaan yang sangat digemari Anusapati. Ketika Anusapati lengah, Tohjaya mengambil keris Mpu Gandring dan langsung membunuhnya di tempat. Tohjaya membunuhnya berdasarkan hukuman, di mana Anusapati diyakini membunuh Ken Arok.
Setelah membunuh Anusapati, Tohjaya mengangkat dirinya sebagai raja menggantikan Anusapati. Tohjaya sendiri tidak lama memerintah. Muncul berbagai ketidak puasan baik dikalangan rakyat, dan bahkan kalangan elit istana yang merupakan keluarganya dan saudaranya sendiri, diantaranya Mahisa Campaka dan Dyah Lembu Tal.
Ketidakpuasan dan intrik istana ini akhirnya berkobar menjadi peperangan yang menyebabkan tewasnya Tohjaya. Setelah keadaan berhasil dikuasai, tahta kerajaan akhirnya dilanjutkan oleh Ranggawuni yang memerintah cukup lama, dan dikatakan adalah masa damai kerajaan Singasari. Sejak terbunuhnya Tohjaya, Keris Mpu Gandring hilang tidak diketahui rimbanya.
Beberapa sumber menyebut, Keris Mpu Gandring ini sebenarnya tidak hilang. Di akhir hayatnya, di ujung keris buatannya sendiri, Mpu Gandring mengutuk Ken Arok, bahwa keris itu akan menelan korban tujuh turunan dari Ken Arok.
Dalam sejarah ataupun legenda ternyata ada tujuh orang terbunuh oleh keris itu, yaitu Mpu Gandring yang merupakan pembuat keris, Kebo Ijo rekan Ken Arok, Tunggul Ametung penguasa Tumapel, Ken Arok pendiri Kerajaan Singasari, Ki Pengalasan pengawal Anusapati yang membunuh Ken Arok, Anusapati anak Ken Dedes dari Tunggul Ametung, dan Tohjaya putra Ken Arok dari selirnya Ken Umang. Kemudian keris itu dibuang ke kawah Gunung Kelud.
Lihat Juga: Kisah Kyai Cokro, Pusaka Andalan Pangeran Diponegoro Melawan Kebatilan dan Kezaliman Belanda
(eyt)