Diduga Meninggal Karena COVID-19, Warga Rembon Dimakamkan Malam Hari

Selasa, 28 April 2020 - 14:16 WIB
loading...
Diduga Meninggal Karena COVID-19, Warga Rembon Dimakamkan Malam Hari
Warga Desa Rembon Tana Toraja dimakamkan sesuai protap COVID-19 karena diduga terpapar virus tersebut. Foto: Ilustrasi
A A A
TORAJA - Seorang warga yang tinggal di kampung Garotin, Desa Sarapeang Kecamatan Rembon Kabupaten Tana Toraja meninggal dunia diduga terjangkit Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).

Berdasarkan rilis media center Satgas Penanganan Covid-19, warga tersebut berinisial YTR, 40 tahun, karyawan PLN Sangalla' meninggal dunia dengan gejala mirip COVID-19 seperti sesak napas, demam tinggi, sakit kepala, dan batuk.

Dari hasil koordinasi Satgas COVID-19 bersama keluarga dan pemerintah kabupaten (pemkab) diperoleh informasi, awalnya, Almarhum YTR berangkat dari Makale ke Desa Sarapeang pada Selasa, (21/4/2020) lalu. Di hari yang sama Almarhum YTR kembali lagi ke kamar kostnya di Se'pon Kelurahan Lapandan kecamatan Makale.

Dua hari kemudian, tepatnya, Kamis(23/4/2020), Almarhum kembali lagi ke Desa Sarapeang untuk berobat kampung. Selama dalam masa pengobatan, Almarhum tidak pernah berkomunikasi dengan pihak kesehatan.

Beberapa hari kemudian, tepatnya, Senin (27/4/2020), kondisi Almarhum semakin parah dengan keluhan sakit kepala dan sesak nafas. Pihak keluarga lalu menghubungi bidan desa dan dianjurkan untuk berobat ke Puskesmas.

Lantaran jarak rumah Almarhum dengan puskesmas cukup jauh dan tidak ada pihak keluarga yang bisa mengantar ke puskesmas, pihak Puskesmas berinisiatif menjemput dengan mobil ambulans. Sayangnya, YTR sudah meninggal sebelum ambulans puskesmas tiba di rumah Almarhum sekitar pukul 16.00 Wita.

"Hasil koordinasi pemerintah desa Sarapeang dengan pihak keluarga dan Satgas COVID-19 Tana Toraja yang tiba di lokasi, disepakati untuk melakukan pemakaman dengan Protap Covid-19 , Selasa (27/4) sekitar pukul 00.30 Wita" ujar Koordinator Media Center Satgas Covid-19 Tana Toraja, Berthy Mangontan di Makale, Selasa(28/4/2020).

Dia mengatakan, dari penelusuran tim Satgas, Almarhum YTR diketahui tidak memiliki riwayat perjalanan keluar daerah selama pandemi COVID-19. Saat ini, Satgas sedang menelusuri ada tidaknya riwayat kontak dengan pasien positif karena selama masa pandemi Almarhum diketahui masih tetap bekerja di unit kerjanya sehingga potensi kontak cukup besar.

Saat ini, Satgas COVID-19 Tana Toraja melakukan tracking terhadap riwayat kontak almarhum di tiga tempat yang berbeda. Yakni rumah almarhum YTR di Desa Sarapeang, Kantor PLN Sangalla', dan lokasi kamar kost almarhum di Se'pon Makale.

"Orang - orang yang diduga kuat punya kontak langsung dengan almarhum di tiga tempat tersebut, akan dilakukan rapid test untuk mengetahui apakah ada gejala terpapar Covid-19," kata Berthy.
(agn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3744 seconds (0.1#10.140)