Menparekraf Sandiaga Uno Yakin Ekonomi Kreatif Berbasis Pesantren Terus Berkembang
loading...
A
A
A
Para pelaku ekonomi kreatif, sebut Sandiaga, juga harus bisa melihat tren dan peluang. Misalnya, di bidang fashion, Sandiaga menyebut saat ini di tahun politik akan banyak order.
Ke depan, akan banyak permintaan, terutama busana Muslim. Selain itu, Sandiaga juga menyebutkan soal program unggulannya yakni Santri Digitalpreneur Indonesia.
Program itu menitikberatkan pada peningkatan kemampuan para santri untuk bisa menciptakan konten-konten kreatif.
“Sehingga produk santri lebih banyak dipromosikan. Ekonomi kreatif berbasis pesantren, maka akan terus mendakwahkan Islam yang rahmatan lil alamin,” jelasnya.
Kisah Sukses
Di depan ribuan orang itu, Sandiaga bercerita tentang perjalanan bisnisnya. Sekitar 25 tahun yang lalu, Sandiaga bercerita dirinya yang masih seorang karyawan sebuah perusahaan dan dipecat. Saat itu pada 1997-1998 terjadi krisis ekonomi.
“Dunia (terasa) sangat gelap, tapi justru itu Allah SWT mengubah, dari karyawan jadi pengusaha, sekarang jadi pengusaha nasional. Dulunya bertiga, sekarang ada 30 ribu karyawan di seluruh Indonesia. Ini yang saya harapkan kepada para santri. Santri you can do it!,” pesan Sandiaga.
Tak kalah penting, Sandiaga juga menyebut untuk mengembangkan usaha perlu kerja keras, kerja cerdas dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, kerja tuntas artinya jangan pernah berhenti sebelum selesai dan kerja ikhlas.
“Serahkan semua kepada Yang di Atas,” tandasnya.
Ke depan, akan banyak permintaan, terutama busana Muslim. Selain itu, Sandiaga juga menyebutkan soal program unggulannya yakni Santri Digitalpreneur Indonesia.
Program itu menitikberatkan pada peningkatan kemampuan para santri untuk bisa menciptakan konten-konten kreatif.
“Sehingga produk santri lebih banyak dipromosikan. Ekonomi kreatif berbasis pesantren, maka akan terus mendakwahkan Islam yang rahmatan lil alamin,” jelasnya.
Kisah Sukses
Di depan ribuan orang itu, Sandiaga bercerita tentang perjalanan bisnisnya. Sekitar 25 tahun yang lalu, Sandiaga bercerita dirinya yang masih seorang karyawan sebuah perusahaan dan dipecat. Saat itu pada 1997-1998 terjadi krisis ekonomi.
“Dunia (terasa) sangat gelap, tapi justru itu Allah SWT mengubah, dari karyawan jadi pengusaha, sekarang jadi pengusaha nasional. Dulunya bertiga, sekarang ada 30 ribu karyawan di seluruh Indonesia. Ini yang saya harapkan kepada para santri. Santri you can do it!,” pesan Sandiaga.
Tak kalah penting, Sandiaga juga menyebut untuk mengembangkan usaha perlu kerja keras, kerja cerdas dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, kerja tuntas artinya jangan pernah berhenti sebelum selesai dan kerja ikhlas.
“Serahkan semua kepada Yang di Atas,” tandasnya.
(shf)