Menparekraf Sandiaga Uno Yakin Ekonomi Kreatif Berbasis Pesantren Terus Berkembang

Sabtu, 28 Januari 2023 - 15:46 WIB
loading...
Menparekraf Sandiaga...
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno saat mengunjungi Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan, Wonorejo, Mijen, Kota Semarang, Sabtu (28/1/2023). Foto/MPI/Eka Setiawan
A A A
SEMARANG - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan pondok pesantren mempunyai potensi besar mengembangkan ekonomi kreatif. Dia yakin ekonomi kreatif berbasis pesantren terus berkembang.

“Ekonomi kreatif saat pandemi banyak tantangan, harga-harga naik, biaya hidup mahal,” kata Sandiaga di depan para kiai, ibu-ibu pengajian dan santri Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan, Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Sabtu (28/1/2023).



Sandiaga mengungkapkan hal itu saat halaqah pengasuh pondok pesantren dan pengajian akbar Mar’ah Sholehah Jawa Tengah.

Menparekraf memberi tips tiga hal untuk mengembangkan ekonomi kreatif berbasis pesantren.

Pertama adalah inovasi, misalnya jika usaha di bidang kuliner maka menu disesuaikan dengan yang diminati. Kedua adalah adaptasi, dia juga memisalkan di bidang kuliner agar ada aspek kesehatan yang dijual.

“Misal kurangi minyaknya, kurangi kolesterolnya. Ini akan lebih banyak diminati ke depan,” lanjutnya.



Ketiga adalah kolaborasi. Menurut Sandiaga, baik UKM, maupun ekonomi kreatif berbasis pesantren ini harus terus berkolaborasi dengan yang lain salah satunya untuk inovasi produk.

“Silaturahim bahasa sekarangnya kolaborasi. Insya Allah akan mendatangkan banyak keberkahan, silaturahim itu memperpanjang umur dan melimpahkan rezeki,” ungkapnya.

Para pelaku ekonomi kreatif, sebut Sandiaga, juga harus bisa melihat tren dan peluang. Misalnya, di bidang fashion, Sandiaga menyebut saat ini di tahun politik akan banyak order.

Ke depan, akan banyak permintaan, terutama busana Muslim. Selain itu, Sandiaga juga menyebutkan soal program unggulannya yakni Santri Digitalpreneur Indonesia.

Program itu menitikberatkan pada peningkatan kemampuan para santri untuk bisa menciptakan konten-konten kreatif.

“Sehingga produk santri lebih banyak dipromosikan. Ekonomi kreatif berbasis pesantren, maka akan terus mendakwahkan Islam yang rahmatan lil alamin,” jelasnya.

Kisah Sukses

Di depan ribuan orang itu, Sandiaga bercerita tentang perjalanan bisnisnya. Sekitar 25 tahun yang lalu, Sandiaga bercerita dirinya yang masih seorang karyawan sebuah perusahaan dan dipecat. Saat itu pada 1997-1998 terjadi krisis ekonomi.

“Dunia (terasa) sangat gelap, tapi justru itu Allah SWT mengubah, dari karyawan jadi pengusaha, sekarang jadi pengusaha nasional. Dulunya bertiga, sekarang ada 30 ribu karyawan di seluruh Indonesia. Ini yang saya harapkan kepada para santri. Santri you can do it!,” pesan Sandiaga.

Tak kalah penting, Sandiaga juga menyebut untuk mengembangkan usaha perlu kerja keras, kerja cerdas dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, kerja tuntas artinya jangan pernah berhenti sebelum selesai dan kerja ikhlas.

“Serahkan semua kepada Yang di Atas,” tandasnya.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2514 seconds (0.1#10.140)