Jabar Terbitkan Protokol Kesehatan Idul Adha
loading...
A
A
A
Sama seperti salat Idul Adha dalam kondisi normal, protokol pelaksanaan pemotongan hewan kurban dilakukan dengan prinsip wajib memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, serta menjaga jarak.
Masyarakat juga dianjurkan memesan hewan kurban secara daring atau menghindari pergi ke pasar hewan apalagi sampai membawa anak kecil dan lansia.
Lokasi pemotongan hewan kurban dapat dilakukan di lapangan atau masjid, tetapi harus dilengkapi penutup agar tidak menarik perhatian dan menimbulkan kerumuman.
"Pengkurban dianjurkan tidak menyaksikan prosesi pemotongan atau dapat melihat melalui video call," katanya.
Sebagai tambahan, alat-alat untuk memotong hewan kurban juga diwajibkan dibersihkan menggunakan bahan disinfeksi dan panitia kurban harus menyediakan air mengalir.
Sementara kewajiban bagi seluruh petugas penyembelih hewan buruan adalah selain sehat juga harus mengenakan baju lengan panjang, menggunakan masker dan kacamata google atau tameng wajah (face shield), serta sarung tangan.
"Kita tidak mau ada virus menempel di daging kurban dan terbawa ke rumah," tegasnya.
Setelah daging dicacah dan dibungkus dengan protokol kesehatan maksimal, lanjut Daud, distribusi daging kurban dilakukan dengan cara diantarkan langsung ke rumah penerima.
"Jadi tahun ini tidak ada bagi-bagi daging di satu tempat sampai berjejal-jejal," tegasnya lagi. (Baca juga: Kampung KB Lingga Asri Kembangkan Wisata Bunga di Era New Normal)
Semua protokol ini, lanjut Daud, diawasi oleh pemkab/pemkot, mulai dari pemeriksaan hewan kurban, aktivitas pasar hewan, salat Idul Adha, penyembelihan, sampai distribusi daging. "Nanti perangkat daerah kabupaten/kota lapor ke provinsi," tandasnya.
Masyarakat juga dianjurkan memesan hewan kurban secara daring atau menghindari pergi ke pasar hewan apalagi sampai membawa anak kecil dan lansia.
Lokasi pemotongan hewan kurban dapat dilakukan di lapangan atau masjid, tetapi harus dilengkapi penutup agar tidak menarik perhatian dan menimbulkan kerumuman.
"Pengkurban dianjurkan tidak menyaksikan prosesi pemotongan atau dapat melihat melalui video call," katanya.
Sebagai tambahan, alat-alat untuk memotong hewan kurban juga diwajibkan dibersihkan menggunakan bahan disinfeksi dan panitia kurban harus menyediakan air mengalir.
Sementara kewajiban bagi seluruh petugas penyembelih hewan buruan adalah selain sehat juga harus mengenakan baju lengan panjang, menggunakan masker dan kacamata google atau tameng wajah (face shield), serta sarung tangan.
"Kita tidak mau ada virus menempel di daging kurban dan terbawa ke rumah," tegasnya.
Setelah daging dicacah dan dibungkus dengan protokol kesehatan maksimal, lanjut Daud, distribusi daging kurban dilakukan dengan cara diantarkan langsung ke rumah penerima.
"Jadi tahun ini tidak ada bagi-bagi daging di satu tempat sampai berjejal-jejal," tegasnya lagi. (Baca juga: Kampung KB Lingga Asri Kembangkan Wisata Bunga di Era New Normal)
Semua protokol ini, lanjut Daud, diawasi oleh pemkab/pemkot, mulai dari pemeriksaan hewan kurban, aktivitas pasar hewan, salat Idul Adha, penyembelihan, sampai distribusi daging. "Nanti perangkat daerah kabupaten/kota lapor ke provinsi," tandasnya.
(boy)