Cegah Virus Radikal, BNPT Perkuat Moderasi Beragama Guru SMA/SMK se-DIY
Jum'at, 30 September 2022 - 19:41 WIB
Ia menegaskan bahwa terorisme fitnah bagi agama. Semua aksi terorisme yang dijiwai ekstremisme dan radikalisme mengatasnamakan agama adalah fitnah bagi agama dan musuh agama serta musuh negara. Karena jelas terorisme bertentangan dengan agama yang rahmatan lil alamian, mewajibkan dan menghormati pemimpin, akhlakul kharimah.
“Kala ini radikal terorisme atas nama agama dibiarkan akan menimbulkan konflik seperti di Timur Tengah dan Afrika. Lihat di Suriah, Irak, Libya, Yaman, yang hari ini masih terjadi perang saudara karena radikal terorisme atas nama agama,” pungkasnya.
Sebelumnya, Wakil Sekretaris PP Muhammadiyah Agung Danarto mengajak para peserta sarasehan untuk mensyukuri anugerah yang indah dari Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT berupa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Kalau kita lihat nkri ini terdiri dari berbagai macam suku dan bangsa, bahasa, beraneka agama, sampai saat ini masih ayem tentrem damai. Senantiasa harus kita syukuri,” ungkapnya.
Sarasehan diikuti kurang lebih 150 guru dari SMA/SMK sederajat dari DIY. Mereka berasal dari sekolah negeri, swasta, sekolah elit, termasuk sekolah Kristen dan katolik.
Hadir juga sebagai narasumber Dekan Fisipol UGM M Najib Azca, Guru Besar Bidang Psikologi Agama Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Prof Sekar Ayu Aryani, Dosen Pemberdayaan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta dan pengurus Aisyiyah Sri Roviana,Majelis Tarjih PP Muhammmadiyah Hamim Ilyas.
“Kala ini radikal terorisme atas nama agama dibiarkan akan menimbulkan konflik seperti di Timur Tengah dan Afrika. Lihat di Suriah, Irak, Libya, Yaman, yang hari ini masih terjadi perang saudara karena radikal terorisme atas nama agama,” pungkasnya.
Sebelumnya, Wakil Sekretaris PP Muhammadiyah Agung Danarto mengajak para peserta sarasehan untuk mensyukuri anugerah yang indah dari Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT berupa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Kalau kita lihat nkri ini terdiri dari berbagai macam suku dan bangsa, bahasa, beraneka agama, sampai saat ini masih ayem tentrem damai. Senantiasa harus kita syukuri,” ungkapnya.
Sarasehan diikuti kurang lebih 150 guru dari SMA/SMK sederajat dari DIY. Mereka berasal dari sekolah negeri, swasta, sekolah elit, termasuk sekolah Kristen dan katolik.
Hadir juga sebagai narasumber Dekan Fisipol UGM M Najib Azca, Guru Besar Bidang Psikologi Agama Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Prof Sekar Ayu Aryani, Dosen Pemberdayaan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta dan pengurus Aisyiyah Sri Roviana,Majelis Tarjih PP Muhammmadiyah Hamim Ilyas.
(shf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda