Cegah Virus Radikal, BNPT Perkuat Moderasi Beragama Guru SMA/SMK se-DIY
Jum'at, 30 September 2022 - 19:41 WIB
JOGJA - Generasi Z dan generasi milenial antara usia 14-39 tahun menjadi generasi yang paling banyak terpapar virus radikal terorisme. Karena itulah, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus menjalin sinergi untuk melakukan penguatan moderasi beragama untuk mencegah p aham radikal terorisme di lingkungan sekolah.
Seperti di Jogjakarta sebagai kota pelajar, murid sekolah harus diberikan divaksinasi agar mereka kebal.
“Kami bekerja sama dengan stake holder terkait untuk memberikan vaksinasi berupa moderasi beragama. Dalam konteks ini kebijakan pentahelix yaitu melibatkan multipihak dalam penanggulangan radikal terorisme ini,” ujar Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol R Ahmad Nurwakhid, SE, MM dalam Sarasehan Penguatan Moderasi Beragama dan Pencegahan Radikalisme dan Ekstremisme di Kalangan Guru SMA/SMK di DIY dikutip, Jumat (30/9/2022).
Dia menjelaskan, kebijakan pentahelix dengan bersinergi dengan pihak pemerintah yaitu kementerian/lembaga/pemda. Kemudian komunitas masyarkaat kegamaan termasuk NU, dan Muhammmadiyah, media, dan civitas akademika, serta pelaku usaha. Para guru SMA/SMK atau sederajat di DIY ke depannya bisa memberikan imunitas kepada para murid-murid.
Menurutnya, hal-hal seperti ini harus terus digelorakan bersama karena guru atau penceramah itu berpotensi menjadi pintu masuk sekaligus pintu keluar radikalisme itu sendiri.
“Kalau gurunya sudah moderat dan kuat dalam membangun moderasi beragama, insya allah akan ditransformasikan kepada anak didiknya. Ini penting untuk memutuskan kaderisasi paham radikal terorisme,” terang Nurwakhid.
Jenderal yang ternyata pernah nyantri di Pondok Pesantren Al Mukmin, Ngruki Ini menegaskan bahwa virus radikal terorisme bisa mengena pada siapa saja. Karena itu bagi yang moderat harus diberikan vaksinasi ideologi supaya imun sehingga tidak terpapar.
Seperti di Jogjakarta sebagai kota pelajar, murid sekolah harus diberikan divaksinasi agar mereka kebal.
“Kami bekerja sama dengan stake holder terkait untuk memberikan vaksinasi berupa moderasi beragama. Dalam konteks ini kebijakan pentahelix yaitu melibatkan multipihak dalam penanggulangan radikal terorisme ini,” ujar Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol R Ahmad Nurwakhid, SE, MM dalam Sarasehan Penguatan Moderasi Beragama dan Pencegahan Radikalisme dan Ekstremisme di Kalangan Guru SMA/SMK di DIY dikutip, Jumat (30/9/2022).
Dia menjelaskan, kebijakan pentahelix dengan bersinergi dengan pihak pemerintah yaitu kementerian/lembaga/pemda. Kemudian komunitas masyarkaat kegamaan termasuk NU, dan Muhammmadiyah, media, dan civitas akademika, serta pelaku usaha. Para guru SMA/SMK atau sederajat di DIY ke depannya bisa memberikan imunitas kepada para murid-murid.
Menurutnya, hal-hal seperti ini harus terus digelorakan bersama karena guru atau penceramah itu berpotensi menjadi pintu masuk sekaligus pintu keluar radikalisme itu sendiri.
“Kalau gurunya sudah moderat dan kuat dalam membangun moderasi beragama, insya allah akan ditransformasikan kepada anak didiknya. Ini penting untuk memutuskan kaderisasi paham radikal terorisme,” terang Nurwakhid.
Jenderal yang ternyata pernah nyantri di Pondok Pesantren Al Mukmin, Ngruki Ini menegaskan bahwa virus radikal terorisme bisa mengena pada siapa saja. Karena itu bagi yang moderat harus diberikan vaksinasi ideologi supaya imun sehingga tidak terpapar.
Lihat Juga :
tulis komentar anda