Guru Agama di Batang Rekam Adegan Bersetubuh dengan Siswi di Gudang Sekolah
Jum'at, 02 September 2022 - 15:28 WIB
BATANG - Petugas kepolisian menemukan sejumlah fakta baru kasus pencabulan guru agama di Batang, Jawa Tengah. Ternyata, aksi bejat pelaku dilakukan di ruang OSIS, dalam gudang, ruang kelas hingga musala.
Hal ini terungkap dari olah TKP yang dilakukan pihak kepolisian di sekolah tersebut.
Direktur Reskrimum Polda Jateng, Kombes Pol Djuhandani Raharjo Puro mengatakan, pihaknya telah selesai melakukan olah TKP di sekolah tempat pelaku melakukan pencabulan terhadap murid-muridnya.
"Tempat yang sering digunakan tersangka untuk melakukan pencabulan, mulai dari ruang OSIS, gudang, ruang kelas, hingga musala sekolah," katanya, kepada wartawan, Jumat (2/9/2022).
Dalam aksinya, beberapa korban dipaksa bertelanjang untuk fantasi seksual tersangka, kemudian dipaksa untuk melakukan persetubuhan, lalu divideokan di gudang.
Beberapa siswi juga dipaksa merekam adegan saat mereka mandi. Semua dilakukan dalam tekanan dan ancaman pelaku agar tidak melapor kepada siapapun.
"Hingga hari ini, sudah ada belasan siswa yang menjadi korban berani melapor ke polisi. Untuk total korban sendiri ada puluhan siswi. Kami mengimbau para korban untuk berani melapor," pungkasnya.
Hal ini terungkap dari olah TKP yang dilakukan pihak kepolisian di sekolah tersebut.
Direktur Reskrimum Polda Jateng, Kombes Pol Djuhandani Raharjo Puro mengatakan, pihaknya telah selesai melakukan olah TKP di sekolah tempat pelaku melakukan pencabulan terhadap murid-muridnya.
Baca Juga
"Tempat yang sering digunakan tersangka untuk melakukan pencabulan, mulai dari ruang OSIS, gudang, ruang kelas, hingga musala sekolah," katanya, kepada wartawan, Jumat (2/9/2022).
Dalam aksinya, beberapa korban dipaksa bertelanjang untuk fantasi seksual tersangka, kemudian dipaksa untuk melakukan persetubuhan, lalu divideokan di gudang.
Beberapa siswi juga dipaksa merekam adegan saat mereka mandi. Semua dilakukan dalam tekanan dan ancaman pelaku agar tidak melapor kepada siapapun.
"Hingga hari ini, sudah ada belasan siswa yang menjadi korban berani melapor ke polisi. Untuk total korban sendiri ada puluhan siswi. Kami mengimbau para korban untuk berani melapor," pungkasnya.
(san)
tulis komentar anda