Gara-gara Utang-piutang, 3 Siswi SMP di Luwu Timur Adu Jotos
loading...
Tiga siswi di Kecamatan Wotu, Luwu Timur, Sulawesi Selatan yang terlibat adu jotos dipanggil ke Polsek Wotu. FOTO/NASRUDDIN RUBAK
A
A
A
LUWU TIMUR - Tiga siswi di Kecamatan Wotu, Luwu Timur, Sulawesi Selatan terlibat adu jotos di sebuah gang dan disaksikan teman-temannya. Adu jotos itu kabarnya dipicu utang-piutang.
Adu jotos tiga siswi di Luwu Timur terekam dalam sebuah video berdurasi 56 detik. Video tersebut kemudian tersebar dan viral di media sosial.
Berdasarkan penelusuran pihak sekolah dan kepolisian, tiga siswi yang terlibat dalam video tersebut diketahui berinisial NR (14), RF (12), dan NC (12). Dua pelaku berasal dari SMP Negeri 1 Wotu, sementara satu lainnya dari Madrasah Tsanawiyah Pergis Wotu.
Kapolsek Wotu, AKP Muhajir menjelaskan, perkelahian tersebut dipicu oleh masalah utang-piutang yang berujung pada saling ejek hingga berakhir dengan aksi saling serang. Untuk mencegah insiden serupa, pihak sekolah bekerja sama dengan aparat kepolisian menggelar mediasi dan memanggil para pelaku serta orang tua mereka.
Dalam pernyataannya, AKP Muhajir mengimbau pihak sekolah dan para orang tua untuk meningkatkan pengawasan terhadap siswa-siswi mereka. "Kita berharap pihak sekolah dan orang tua bisa lebih ketat dalam mengawasi anak-anak didik agar kejadian seperti ini tidak terulang," ujar AKP Muhajir, Minggu (29/12/2024).
Aksi cepat dari pihak sekolah dan kepolisian ini diharapkan dapat menjadi langkah preventif untuk menghindari potensi konflik serupa di masa mendatang.
Adu jotos tiga siswi di Luwu Timur terekam dalam sebuah video berdurasi 56 detik. Video tersebut kemudian tersebar dan viral di media sosial.
Berdasarkan penelusuran pihak sekolah dan kepolisian, tiga siswi yang terlibat dalam video tersebut diketahui berinisial NR (14), RF (12), dan NC (12). Dua pelaku berasal dari SMP Negeri 1 Wotu, sementara satu lainnya dari Madrasah Tsanawiyah Pergis Wotu.
Kapolsek Wotu, AKP Muhajir menjelaskan, perkelahian tersebut dipicu oleh masalah utang-piutang yang berujung pada saling ejek hingga berakhir dengan aksi saling serang. Untuk mencegah insiden serupa, pihak sekolah bekerja sama dengan aparat kepolisian menggelar mediasi dan memanggil para pelaku serta orang tua mereka.
Dalam pernyataannya, AKP Muhajir mengimbau pihak sekolah dan para orang tua untuk meningkatkan pengawasan terhadap siswa-siswi mereka. "Kita berharap pihak sekolah dan orang tua bisa lebih ketat dalam mengawasi anak-anak didik agar kejadian seperti ini tidak terulang," ujar AKP Muhajir, Minggu (29/12/2024).
Aksi cepat dari pihak sekolah dan kepolisian ini diharapkan dapat menjadi langkah preventif untuk menghindari potensi konflik serupa di masa mendatang.
(abd)
Lihat Juga :
