Kisah Para Bangsawan yang Cemaskan Sekolah Eropa Ubah Pemuda Indonesia Jadi Besar Kepala

Senin, 29 Agustus 2022 - 16:01 WIB
Fokker bahkan pernah mengemukakan gagasan pembangunan masjid untuk para mahasiswa di Negeri Belanda. Gagasan yang didukung sejumlah organ pers saat itu, sayangnya tidak terealisasi. Di sisi lain pemerintah kolonial Belanda sengaja mempropagandakan pentingnya belajar di Negeri Belanda.

Baca juga: Kisah LB Moerdani yang Menolak Diambil Menantu Bung Karno

Propaganda itu untuk mengimbangi pendidikan ke Istambul, Turki yang bisa diperoleh orang Indonesia secara gratis. Pada tahun 1907 tercatat ada sebanyak 24 orang yang belajar ke Istambul. Kolonial Belanda khawatir, sekembalinya pulang dari Istambul mereka dimungkinkan membawa serta gagasan-gagasan Islam yang berbahaya.

Dalam propagandanya, kolonial Belanda juga menyatakan, mereka yang menimba ilmu di Negeri Belanda ketika pulang akan langsung bekerja di pemerintahan. Hal itu di sisi lain membuat para orang tua yang mencemaskan perubahan prilaku anak-anaknya, menjadi tidak berdaya.

“Karena kenyataanya boleh dikata semua orang Indonesia yang kembali ke Indonesia (dari Belanda) ternyata bekerja di pada pemerintah,” demikian dikutip dari Di Negeri Penjajah, Orang Indonesia di Negeri Belanda 1600-1950.
(msd)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content