Ratusan APD Kembali Digelontorkan Pada Nakes di RSUA
Selasa, 30 Juni 2020 - 16:43 WIB
SURABAYA - Distribusi Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga kesehatan (nakes) kembali digelontorkan ke berbagai rumah sakit. Kali ini, ratusan APD dikirim ke Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) Surabaya, Selasa (30/6/2020).
Ratusan APD itu terdiri dari baju hazmat sebanyak 300 paket, Masker N95 800 lembar dan Kacamata Google 300 biji. Keberadaan APD sangat dibutuhkan untuk para nakes yang menjadi garda terdepan penanganan COVID-19.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menuturkan, APD adalah salah satu kebutuhan paling penting bagi nakes untuk menangani pasien COVID-19. Kebutuhan APD bagi tenaga medis di rumah sakit terus dipenuhi, khususnya yang menangani langsung pasien COVID-19. (BACA JUGA: Usai Dipakai Syuting, Ini Penampakan Mobil Via Valen yang Dibakar)
“Kalau pakai APD ini sama dengan menyelamatkan orang. Tenaga medisnya menyelamatkan dirinya sendiri dan dia bisa menyelamatkan orang lain,” kata Risma ketika ditemui di Fakultas Kedokteran (FK) Kampus A Unair, Selasa (30/6/2020).
Ia mengaku tidak pernah menunda menyalurkan APD kepada tenaga kesehatan di rumah sakit. Ketika Pemkot Surabaya menerima donasi bantuan, wali kota perempuan pertama di Kota Pahlawan ini langsung menginstruksikan jajarannya untuk menyalurkan APD tersebut.
“Makanya saya tidak pernah menunda yang namanya APD, tidak boleh nginep APD itu, kecuali kalau kurang hitungannya. Ini maskernya lebih banyak, karena memang saya tahu itu sulit carinya dan itu penting,” ujarnya.
Dekan FK Unair, Prof Dr dr Soetojo, SpU K mengatakan, bantuan APD ini akan dimanfaatkan untuk nakes di rumah sakit, khususnya bagi petugas yang menangani langsung pasien COVID-19.“Bantuan ini cukup banyak, semua ini akan kita berikan kepada dokter untuk menangani pasien,” kata Prof Soetojo .(BACA JUGA: Pencuri Kursi Ruang Tunggu Puskesmas Terekam CCTV)
Menurutnya, APD menjadi kebutuhan utama bagi nakes untuk menangani pasien COVID-19. Jika tenaga kesehatan merasa aman dan sehat, maka otomatis mereka akan bersemangat ketika menangani pasien.
“Kalau dokter sehat, otomatis dia bisa menangani pasien secara baik. Karena untuk semua tenaga medis, atau yang merawat pasien khususnya yang menangani COVID-19 harus pakai APD,” jelasnya.
Ratusan APD itu terdiri dari baju hazmat sebanyak 300 paket, Masker N95 800 lembar dan Kacamata Google 300 biji. Keberadaan APD sangat dibutuhkan untuk para nakes yang menjadi garda terdepan penanganan COVID-19.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menuturkan, APD adalah salah satu kebutuhan paling penting bagi nakes untuk menangani pasien COVID-19. Kebutuhan APD bagi tenaga medis di rumah sakit terus dipenuhi, khususnya yang menangani langsung pasien COVID-19. (BACA JUGA: Usai Dipakai Syuting, Ini Penampakan Mobil Via Valen yang Dibakar)
“Kalau pakai APD ini sama dengan menyelamatkan orang. Tenaga medisnya menyelamatkan dirinya sendiri dan dia bisa menyelamatkan orang lain,” kata Risma ketika ditemui di Fakultas Kedokteran (FK) Kampus A Unair, Selasa (30/6/2020).
Ia mengaku tidak pernah menunda menyalurkan APD kepada tenaga kesehatan di rumah sakit. Ketika Pemkot Surabaya menerima donasi bantuan, wali kota perempuan pertama di Kota Pahlawan ini langsung menginstruksikan jajarannya untuk menyalurkan APD tersebut.
“Makanya saya tidak pernah menunda yang namanya APD, tidak boleh nginep APD itu, kecuali kalau kurang hitungannya. Ini maskernya lebih banyak, karena memang saya tahu itu sulit carinya dan itu penting,” ujarnya.
Dekan FK Unair, Prof Dr dr Soetojo, SpU K mengatakan, bantuan APD ini akan dimanfaatkan untuk nakes di rumah sakit, khususnya bagi petugas yang menangani langsung pasien COVID-19.“Bantuan ini cukup banyak, semua ini akan kita berikan kepada dokter untuk menangani pasien,” kata Prof Soetojo .(BACA JUGA: Pencuri Kursi Ruang Tunggu Puskesmas Terekam CCTV)
Menurutnya, APD menjadi kebutuhan utama bagi nakes untuk menangani pasien COVID-19. Jika tenaga kesehatan merasa aman dan sehat, maka otomatis mereka akan bersemangat ketika menangani pasien.
“Kalau dokter sehat, otomatis dia bisa menangani pasien secara baik. Karena untuk semua tenaga medis, atau yang merawat pasien khususnya yang menangani COVID-19 harus pakai APD,” jelasnya.
(vit)
tulis komentar anda