Kepulan Asap Masih Terlihat dari Minibus yang Ditabrak Kereta hingga Menewaskan 4 Orang
Minggu, 07 Agustus 2022 - 13:44 WIB
CIREBON - Empat korban kecelakaan maut ini dijemput keluarga di kamar jenazah Rumah Sakit Gunungjati, Cirebon, Minggu (7/8/2022). Keempat korban yang masih satu keluarga itu meninggal dunia di lokasi kejadian di perlintasan tanpa palang pintu Desa Kalimeyang, Kecamatan Karangsembung, pada Sabtu (6/8/2022) malam.
Para korban yakni Saropah, Siti Nurkhasanah, Ahmad Zaeni dan Nurdkah Rahmawati langsung dibawa keluarga untuk dimakamkan di kampung halaman di Desa Kalibuntu, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Sementara, pascatabrakan maut yang melibatkan mimibus dan kereta, bangkai kendaraan terlihat masih di lokasi. Kepulan asap tipis masih keluar dari mobil yang terbakar hebat usai diterjang Kereta Argo Cirebon. Garis polisi pun masih terpasang dibangkai kendaraan maupun puing body minibus yang berserakan.
Baca: Kronologi Minibus Hancur dan Terbakar Ditabrak Kereta di Cirebon, 4 Orang Tewas.
Petugas Sukarelawan perlintasan mengatakan, jika di malam hari jarang ada penjagaan dari warga terkait aktivitas kendaraan yang melintas. "Para sukarelawan hanya berjaga pagi hingga sore hari secara bergantian mengatur hilir mudik warga yang menyeberangi perlintasan," ujar Robani. Baca Juga: Pembunuh Tukang Ojek yang Hilang 12 Hari Tertangkap, Pelaku Ternyata Residivis.
Para korban yakni Saropah, Siti Nurkhasanah, Ahmad Zaeni dan Nurdkah Rahmawati langsung dibawa keluarga untuk dimakamkan di kampung halaman di Desa Kalibuntu, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Sementara, pascatabrakan maut yang melibatkan mimibus dan kereta, bangkai kendaraan terlihat masih di lokasi. Kepulan asap tipis masih keluar dari mobil yang terbakar hebat usai diterjang Kereta Argo Cirebon. Garis polisi pun masih terpasang dibangkai kendaraan maupun puing body minibus yang berserakan.
Baca: Kronologi Minibus Hancur dan Terbakar Ditabrak Kereta di Cirebon, 4 Orang Tewas.
Petugas Sukarelawan perlintasan mengatakan, jika di malam hari jarang ada penjagaan dari warga terkait aktivitas kendaraan yang melintas. "Para sukarelawan hanya berjaga pagi hingga sore hari secara bergantian mengatur hilir mudik warga yang menyeberangi perlintasan," ujar Robani. Baca Juga: Pembunuh Tukang Ojek yang Hilang 12 Hari Tertangkap, Pelaku Ternyata Residivis.
(nag)
tulis komentar anda