Prabu Surya Kencana, Raja Tanpa Mahkota Pajajaran yang Lari ke Baduy Dalam
Kamis, 30 Juni 2022 - 05:14 WIB
Meski ditinggal kabur rajanya, Kerajaan Pajajaran masih sanggup bertahan dari serangan Kesultanan Banten. Ibu kota Pakuan Pajajaran baru benar-benar dikuasai oleh Sultan Maulana Yusuf, pada 1759.
Saat peristiwa itu terjadi, Prabu Surya Kencana dan para punggawanya yang setia menetap di daerah Lebak, Banten. Di sana, mereka hidup dengan tata cara kehidupan konvensional dan dikenal dengan Suku Baduy Dalam.
Prabu Surya Kencana juga dikenal dengan Pucuk Umun atau Panembahan Pulasari yang sekarang berada di Kaduhejo, Kecamatan Menes, pada lereng Gunung Pulasari. Hingga kini, Suku Baduy Dalam masih lestari.
Sampai di sini ulasan singkat Cerita Pagi, semoga bermanfaat.
Sumber tulisan:
1. Joko Darmawan, Sandyakala, Kejayaan & Kemashyuran Kerajaan Nusantara, Uwais Inspirasi Indonesia, Buku Elektronik.
2. Fery Taufiq El-Jaquene, Hitam Putih Pajajaran dari kejayaan hingga keruntuhan Kerajaan Pajajaran, Araska Publisher, 2020.
Lihat Juga: Kisah Tumenggung Pati Pembisik Sultan Amangkurat I Meredam Konflik Kesultanan Mataram dengan Banten
Saat peristiwa itu terjadi, Prabu Surya Kencana dan para punggawanya yang setia menetap di daerah Lebak, Banten. Di sana, mereka hidup dengan tata cara kehidupan konvensional dan dikenal dengan Suku Baduy Dalam.
Prabu Surya Kencana juga dikenal dengan Pucuk Umun atau Panembahan Pulasari yang sekarang berada di Kaduhejo, Kecamatan Menes, pada lereng Gunung Pulasari. Hingga kini, Suku Baduy Dalam masih lestari.
Sampai di sini ulasan singkat Cerita Pagi, semoga bermanfaat.
Sumber tulisan:
1. Joko Darmawan, Sandyakala, Kejayaan & Kemashyuran Kerajaan Nusantara, Uwais Inspirasi Indonesia, Buku Elektronik.
2. Fery Taufiq El-Jaquene, Hitam Putih Pajajaran dari kejayaan hingga keruntuhan Kerajaan Pajajaran, Araska Publisher, 2020.
Lihat Juga: Kisah Tumenggung Pati Pembisik Sultan Amangkurat I Meredam Konflik Kesultanan Mataram dengan Banten
(san)
tulis komentar anda