Pandemi Covid-19, 4500 Santri Ponpes Miftahul Huda Manonjaya Tasikmalaya Mulai Datang
Kamis, 25 Juni 2020 - 08:26 WIB
Untuk tahap ketiga penerimaan santri yang terakhir pada 5 Juli mendatang dari zona seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Jambi, Sulawesi, Sumatera dan provinsi lainnya. (BACA JUGA: Operasi Gabungan Tes COVID-19 Bakal Sasar Penumpang KRL Bogor-Jakarta)
Sebelum dilakukan kegiatan belajar mengajar di pesantren, para santri yang baru datang nantinya akan dikarantina selama 14 hari di gedung khusus.
Selama menjalani isolasi para santri juga akan diberikan berbagai kegiatan agama seperti mengkaji Alquran dan kitab kuning untuk menghilangkan rasa jenuh selama menjalani karantina.
Salah satu santri Miftahul mengatakan, selama libur tiga bulan akibat pandemi Covid 19, dirinya tetap melakukan kegiatan belajar keagamaan di rumah. Santri asal Pangadaran tersebut sudah hampir enam tahun tinggal di pondok pesantren di kelas mahadul aly atau setingkat ilmu perguruan tinggi.
Sementara itu pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Huda Manonjaya KH Asep Maosul Afandy mengatakan, setiap santri yang telah masuk kembali ke pesantren tetap melakukan protokol kesehatan. Bahkan pihak pesantren telah membuat masker khusus untuk santri.
Selain itu, setiap santri wajib membawa surat keterangan sehat. Lalu sebelum mereka masuk harus melalui pemeriksaan dan akan di karantina terlebih dulu. (BACA JUGA: 46 Dapur Lapangan Sajikan 13.600 Porsi Makanan untuk Warga Terdampak Covid-19)
Jika hasil pemeriksaan ditemukan adanya santri suhunya diatas 38 derajat, maka santri tersebut akan dilakukan di karantina di tempat khusus yang telah disediakan di pondok pesantren.
Selain itu, untuk mengantisipasi penyebaran Covid- 19, pihaknya telah bekerja sama dengan pihak puskesmas dan telah menyediakan dokter khusus dari pesantren. Hal tersebut dilakukan agar protokoler kesehatan tidak dilanggar oleh para santri.
Saat ini para santri lama dari kelas mahadul aly atau setingkat perguruan tinggi dan aliyah setingkat sma sudah melakukan kegiatan belajar. Sedangkan untuk kelas tyanawiyah dan ibtidaiyah masih belum berdatangan ke pesantren.
Sebelum dilakukan kegiatan belajar mengajar di pesantren, para santri yang baru datang nantinya akan dikarantina selama 14 hari di gedung khusus.
Selama menjalani isolasi para santri juga akan diberikan berbagai kegiatan agama seperti mengkaji Alquran dan kitab kuning untuk menghilangkan rasa jenuh selama menjalani karantina.
Salah satu santri Miftahul mengatakan, selama libur tiga bulan akibat pandemi Covid 19, dirinya tetap melakukan kegiatan belajar keagamaan di rumah. Santri asal Pangadaran tersebut sudah hampir enam tahun tinggal di pondok pesantren di kelas mahadul aly atau setingkat ilmu perguruan tinggi.
Sementara itu pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Huda Manonjaya KH Asep Maosul Afandy mengatakan, setiap santri yang telah masuk kembali ke pesantren tetap melakukan protokol kesehatan. Bahkan pihak pesantren telah membuat masker khusus untuk santri.
Selain itu, setiap santri wajib membawa surat keterangan sehat. Lalu sebelum mereka masuk harus melalui pemeriksaan dan akan di karantina terlebih dulu. (BACA JUGA: 46 Dapur Lapangan Sajikan 13.600 Porsi Makanan untuk Warga Terdampak Covid-19)
Jika hasil pemeriksaan ditemukan adanya santri suhunya diatas 38 derajat, maka santri tersebut akan dilakukan di karantina di tempat khusus yang telah disediakan di pondok pesantren.
Selain itu, untuk mengantisipasi penyebaran Covid- 19, pihaknya telah bekerja sama dengan pihak puskesmas dan telah menyediakan dokter khusus dari pesantren. Hal tersebut dilakukan agar protokoler kesehatan tidak dilanggar oleh para santri.
Saat ini para santri lama dari kelas mahadul aly atau setingkat perguruan tinggi dan aliyah setingkat sma sudah melakukan kegiatan belajar. Sedangkan untuk kelas tyanawiyah dan ibtidaiyah masih belum berdatangan ke pesantren.
(vit)
tulis komentar anda