Operasi Gabungan Tes COVID-19 Bakal Sasar Penumpang KRL Bogor-Jakarta

Rabu, 24 Juni 2020 - 21:06 WIB
loading...
Operasi Gabungan Tes COVID-19 Bakal Sasar Penumpang KRL Bogor-Jakarta
Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar bakal menggelar operasi gabungan tes COVID-19 terhadap penumpang KRL Jakarta-Bogor. Foto/SINDOnews/Agung Bakti S
A A A
BANDUNG - Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat bakal menggelar operasi gabungan tes COVID-19 dengan menyasar kembali penumpang kereta commuter line Bogor-Jakarta.

Operasi gabungan yang bakal digelar di wilayah Bogor tersebut dipusatkan di dua titik, yakni Stasiun Bogor di Kota Bogor dan Stasiun Bojonggede di Kabupaten Bogor. Operasi gabungan bertujun untuk melacak penyebaran COVID-19, khususnya di wilayah Bogor sebagai salah satu episentrum penyebaran COVID-19 di Provinsi Jabar. (Baca juga: Atap Masjid Berusia Sekitar Seratus Tahun di Cirebon Ambruk )

"Operasi gabungan ini dilakukan terhadap pelaku perjalanan berbasis kereta karena masyarakat yang datang ke Jakarta tiap harinya hampir 250.000 dari Jabar yang menggunakan kereta," ujar Koordinator Sub Divisi Pengawasan Massa dan Penegakkan Aturan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Dedi Taufik dalam konferensi pers virtual dari Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (24/6).

Selain upaya deteksi awal penyebaran COVID-19, lanjut Dedi, operasi gabungan ini juga bertujuan untuk melacak warga yang terindikasi terpapar COVID-19, termasuk penyediaan fasilitas kesehatan dan edukasi terhadap masyarakat dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19. (Baca juga: Pilkada Serentak 2020 Digelar di 270 Daerah dengan Penerapan Protokol COVID-19 )

Koordinator Sub Divisi Sterilisasi Fasilitas Publik Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19, Hery Antasari menjelaskan, operasi gabungan tersebut dijadwalkan digelar, Jumat 26 Juni 2020 mendatang dengan melibatkan sejumlah pihak, mulai Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kabupatan/Kota Bogor hingga pihak operator PT Kereta Commuter Indonesia (KCI).

"Kita akan lakukan tes di peak hour, di jam 17.00-20.00 malam, agar kita semaksimal mungkin mewakili apa yang terjadi di lapangan," katanya. (Baca juga: Rapid Tes di Pasar Lama Cikarang, Sopir Barang dan Juru Parkir Reaktif Covid-19 )

Hery juga mengatakan, operasi gabungan tersebut bertujuan untuk menekan potensi penyebaran COVID-19 di wilayah Provinsi Jabar yang kondisinya kini cenderung sudah lebih baik. Apalagi, kata Hery, wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodetabek) masih menjadi episentrum penyebaran COVID-19.

"Ini hanya salah satu dari apa yang akan kita lakukan di pintu-pintu masuk moda angkutan. Selain kereta api, kita nanti bergeser ke moda angkutan yang lain, terminal, pool bis, bandara, dan sebagainya," ujar Hery.

Hery menambahkan, berbeda dengan pelaksanaan tes COVID-19 yang sebelumnya sempat digelar di Stasiun Bogor dengan metode swab test. Operasi gabungan test COVID-19 kali ini akan menggunakan metode rapid test.

"Kita akan sampling, kurang lebih 1.000 sampai dengan 1.200 rapid tes di dua stasiun itu," tandasnya.

Sementara itu, Ketua Divisi Pelacakan Kontak Pengujian dan Manajemen Laboratorium Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, Siska Gerfianti menyatakan kesiapannya mendukung pelaksanan operasi gabungan tersebut.

Menurutnya, ketersediaan logistik tes COVID-19 di Jabar masih sangat memadai. Dia memaparkan, pihaknya masih memiliki stok alat rapid tes sekitar 29.000 unit, swab test 13.000 unit, reagen PCR 60.000 unit, reagen RNA 72.000 unit, alat pelindung diri (APD) 87.000 unit, hingga masker N95 sekitar 90.000 unit.

"Kita siapkan 1.000-1.200 unit alat rapid test untuk mendukung operasi gabungan minggu ini, termasuk alat swab test untuk menindaklanjuti yang reaktif, sehingga kita bisa lihat maping deteksi dini dan tracing untuk hasil random sampling pelaku perjalanan dengan moda kereta api," katanya.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4720 seconds (0.1#10.140)