Kisah Laskar Wanita BKR Beranggotakan Gadis dan Janda yang Penggal Komandan Gurkha

Rabu, 13 April 2022 - 08:27 WIB
Dalam catatan di Wikipedia, disebutkan Laswi merupakan badan pergerakan dan perjuangan kaum perempuan yang berkontribusi dalam era menegakkan Republik Indonesia. Laswi merupakan organ afiliasi Musyawarah Majelis Persatuan Perjuangan Priangan (MP3), yang sebelumnya bernama Markas Dewan Pimpinan Perjuangan (MDPP).

Laswi mengkoordinir 61 kesatuan perjuangan di seluruh Jawa Barat. Pembentukan Laswi diinisiasi oleh Sumarsih Subiyati yang akrab disapa Yati Aruji. Yati merupakan istri Arudji Kartawinata, yang kala itu menjabat sebagai Komandan Badan Keamanan Rakyat (BKR) Divisi III Jawa Barat.

Anggota Laswi yang beragam, tidak melunturkan sifat disiplin mereka. Bahkan, pasukan wanita bersenjata ini dikenal memiliki disiplin tinggi dan solidaritas yang kuat. Mereka yang masih gadis, dilarang keras terlibat percintaan di dalam asrama.



Dalam penelitiannya yang berjudul "Peran Ny. Sumarsih Yati Arudji Kartawinata dalam Laskar Wanita Indonesia (Laswi) tahun 1945-1949", Siti Saidah dari UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, menyebutkan, anggota Laswi turut terlibat aktif dalam pembakaran gedung-gedung di Bandung.

Yati Arudji juga turut berperan membentuk Laswi Cabang Jogjakarta. Selain memanggul senjata untuk bertempur, para anggota Laswi juga membantu pasukan dan laskar yang bertempur di garis depan, dengan menyiapkan dapur umum serta keperluan medis.

Dalam buku "Satu Abad Kartini" karya Annie Bertha Simamorra, juga disebutkan alasan utama didirikannya Laswi, yakni untuk mengikuti perintah Allah SWT seperti halnya yang dilakukan istri Rasulullah, Siti Aisyah yang terjun ke medan perang.



Bukan hanya kemampuan bertempur yang terus diasah, Yati Arudji juga menguatkan para anggotanya melalui berbagai buku bacaan, salah satunya "Sarinah" karya Bung Karno. Hal ini sebagai upaya untuk terus membangkitkan semangat anggota Laswi dalam berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia, di tengah desingan peluru di garis depan.

Upaya Yati Arudji membentuk Laswi tak sedikit mengalami hambatan. Laswi terbentuk di tengah stigma masyarakat, yang melihat wanita tak pantas memakai celana, duduk di atas truk, dan mengangkat senjata untuk bertempur di garis depan.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content