Lembaga Kemahasiswaan Wadah Penting Kembangkan Skill
Jum'at, 25 Februari 2022 - 19:04 WIB
MAKASSAR - Lembaga kemahasiswaan menjadi wadah penting dalam mengembangkan skill dan kemampuan bagi setiap mahasiswa.
Hal itu disampaikan Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Nobel Indonesia, Dr Badaruddin saat meresmikan Musyawarah Besar Lembaga Mahasiswa ke-9, Kamis (24/2/2022).
Mantan Ketua Yayasan Pendidikan Nobel Makassar itu memaparkan, revitalisasi semangat kelembagaan menjadi tema yang diangkat oleh Lembaga Mahasiswa kali ini. Dan menurutnya, hal itu sangat relevan dengan kondisi yang dialami Mahasiswa di masa mendatang.
"Banyak ahli memaparkan bahwa di masa depan, skill yang dibutuhkan akan jauh berbeda dari apa yang dibangun selama ini. Di masa depan bahkan sudah terjadi saat ini, IPK lulusan tidak lagi menjadi faktor penentu keberhasilan seseorang," kata Badar, dalam sambutannya.
Keterampilan yang harus dimiliki mahasiswa dalam menghadapi tantangan, sambung dia, dikemas dalam bentuk 5C, yaitu Communication (Komunikasi), Collaboration (Kolaborasi) Creativity (Kreativitas) Critical Thinking (Berpikir Kritis) dan Complex Problem Solving (Penyelesaian Masalah yang Kompleks).
"Untuk bisa menguasai keterampilan-keterampilan, tidak mungkin bisa dicapai seluruhnya dalam proses pembelajaran di kelas. Oleh karena, peran lembaga kemahasiswaan sangat vital untuk membentuk skill-skill tersebut. Di lembaga kemahasiswaan lah tempat yang paling tepat melatih dan mengembangkan skill tersebut," tegasnya.
Namun demikian, untuk membuat peran lembaga kemahasiswaan menjadi penting, maka harus juga mampu mewadahi seluruh kreativitas mahasiswa.
"Tugas kami adalah, memfasilitasi seluruh kreativitas mahasiswa sepanjang tidak melanggar hukum," sambung Mantan Wakil Ketua II STIE Nobel itu.
Hal itu disampaikan Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Nobel Indonesia, Dr Badaruddin saat meresmikan Musyawarah Besar Lembaga Mahasiswa ke-9, Kamis (24/2/2022).
Mantan Ketua Yayasan Pendidikan Nobel Makassar itu memaparkan, revitalisasi semangat kelembagaan menjadi tema yang diangkat oleh Lembaga Mahasiswa kali ini. Dan menurutnya, hal itu sangat relevan dengan kondisi yang dialami Mahasiswa di masa mendatang.
"Banyak ahli memaparkan bahwa di masa depan, skill yang dibutuhkan akan jauh berbeda dari apa yang dibangun selama ini. Di masa depan bahkan sudah terjadi saat ini, IPK lulusan tidak lagi menjadi faktor penentu keberhasilan seseorang," kata Badar, dalam sambutannya.
Keterampilan yang harus dimiliki mahasiswa dalam menghadapi tantangan, sambung dia, dikemas dalam bentuk 5C, yaitu Communication (Komunikasi), Collaboration (Kolaborasi) Creativity (Kreativitas) Critical Thinking (Berpikir Kritis) dan Complex Problem Solving (Penyelesaian Masalah yang Kompleks).
"Untuk bisa menguasai keterampilan-keterampilan, tidak mungkin bisa dicapai seluruhnya dalam proses pembelajaran di kelas. Oleh karena, peran lembaga kemahasiswaan sangat vital untuk membentuk skill-skill tersebut. Di lembaga kemahasiswaan lah tempat yang paling tepat melatih dan mengembangkan skill tersebut," tegasnya.
Namun demikian, untuk membuat peran lembaga kemahasiswaan menjadi penting, maka harus juga mampu mewadahi seluruh kreativitas mahasiswa.
"Tugas kami adalah, memfasilitasi seluruh kreativitas mahasiswa sepanjang tidak melanggar hukum," sambung Mantan Wakil Ketua II STIE Nobel itu.
tulis komentar anda