BNPT: Wawasan Kebangsaan Tangkal Paham Radikal di Kampus
loading...
A
A
A
SALATIGA - Perguruan tinggi tidak hanya berperan sebagai pusat pendidikan, tetapi juga sebagai benteng yang melindungi generasi muda dari pengaruh paham radikal yang mengancam kedaulatan negara.
Dalam rangka memperkuat ketahanan nasional, BNPT berkolaborasi dengan perguruan tinggi untuk membekali mahasiswa dengan wawasan kebangsaan yang kuat. Hal itu dilaksanakan dalam pembekalan mahasiswa baru di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo dan UIN Salatiga pada Selasa (20/8/2024).
"Penanaman wawasan kebangsaan menjadi sangat penting di lingkungan kampus agar tercipta suatu ketahanan, baik di tingkat individu, keluarga, masyarakat, hingga ketahanan nasional," kata Deputi 1 Bidang Pencegahan Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Roedy Widodo.
Ia menambahkan bahwa dengan ketahanan yang kuat di dalam kampus, mahasiswa dan civitas academica dapat mendeteksi secara dini, mencegah secara dini, serta menanggulangi segala potensi ancaman yang muncul.
Roedy Widodo berharap UIN Salatiga bisa menjadi agen perubahan yang memulai inisiatif sebagai kampus kebangsaan.
"UIN Salatiga kita tetapkan sebagai pilot project program kampus kebangsaan di wilayah Jawa Tengah. Kita launching juga Warung NKRI dan kick off jurnalisme kebangsaan. Ini luar biasa," ujarnya.
Inisiatif ini, menurut Roedy, akan menjadikan kampus sebagai pusat pembelajaran yang tidak hanya terbatas pada ilmu pengetahuan, tetapi juga pada penanaman nilai-nilai kebangsaan dan cinta tanah air.
Rektor UIN Salatiga, Prof Zakiyuddin menekankan pentingnya peran kegiatan ekstra-kurikuler dalam membangun wawasan kebangsaan di kalangan mahasiswa.
Dalam rangka memperkuat ketahanan nasional, BNPT berkolaborasi dengan perguruan tinggi untuk membekali mahasiswa dengan wawasan kebangsaan yang kuat. Hal itu dilaksanakan dalam pembekalan mahasiswa baru di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo dan UIN Salatiga pada Selasa (20/8/2024).
"Penanaman wawasan kebangsaan menjadi sangat penting di lingkungan kampus agar tercipta suatu ketahanan, baik di tingkat individu, keluarga, masyarakat, hingga ketahanan nasional," kata Deputi 1 Bidang Pencegahan Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Roedy Widodo.
Ia menambahkan bahwa dengan ketahanan yang kuat di dalam kampus, mahasiswa dan civitas academica dapat mendeteksi secara dini, mencegah secara dini, serta menanggulangi segala potensi ancaman yang muncul.
Roedy Widodo berharap UIN Salatiga bisa menjadi agen perubahan yang memulai inisiatif sebagai kampus kebangsaan.
"UIN Salatiga kita tetapkan sebagai pilot project program kampus kebangsaan di wilayah Jawa Tengah. Kita launching juga Warung NKRI dan kick off jurnalisme kebangsaan. Ini luar biasa," ujarnya.
Baca Juga
Inisiatif ini, menurut Roedy, akan menjadikan kampus sebagai pusat pembelajaran yang tidak hanya terbatas pada ilmu pengetahuan, tetapi juga pada penanaman nilai-nilai kebangsaan dan cinta tanah air.
Rektor UIN Salatiga, Prof Zakiyuddin menekankan pentingnya peran kegiatan ekstra-kurikuler dalam membangun wawasan kebangsaan di kalangan mahasiswa.