Merananya Guru Honorer, Tak Dapat Bantuan Hingga Cari Wifi Gratis Demi Siswa

Kamis, 23 April 2020 - 09:46 WIB
FOTO/SINDOnews/Ilustrasi
MOJOKERTO - Sejumlah bantuan yang dikucurkan pemerintah di tengah pandemi virus corona untuk warga terdampak tampaknya tidak berlaku bagi para guru honorer.

Ratusan guru honorer di Kabupaten Mojokerto hingga kini belum tersentuh bantuan. Minimnya gaji dan tuntutan terus mengajar melalui online, membuat mereka terpaksa mencari fasilitas wifi gratis. Sebab, honor tidak cukup untuk membeli kuota.

Hadi Subagio dan beberapa guru honorer lainnnya bersiap untuk mengajar para siswa lewat aplikasi online. Para guru ini terpaksa mencari fasilitas wifi gratis untuk tetap bisa memberikan pelajaran kepada murid-muridnya. (Baca juga: Keren, Gelang Karya Putra Babel Ini Bisa Deteksi Keberadaan ODP)



Meski saat ini seluruh sekolah baik SD, SMP, SMA, dan SMK diliburkan, namun bukan berarti aktivitas belajar mengajar ditiadakan. Justru saat ini, para siswa diwajibkan belajar dari rumah melalui media online.

Keputusan ini pun sempat membuat bingung para guru honorer. Dengan honor pas-pasan, jangankan untuk beli kuota telepon seluler, untuk makan saja terkadang tidak mencukupi. Apalagi, bantuan pemerintah tidak ada yang ditujukan untuk guru honorer.

Tidak kehabisan akal, para guru honorer ini pun memanfaatkan Balai Desa Mojopilang, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto untuk memulai aktivitas mengajarnya.

Bukan tanpa alasan, lokasi ini dipilih para guru SMKN Kemlagi untuk mengajar muridnya dengan aplikasi zoom, karena memiliki wifi gratis. Tugas mulia para guru honorer ini dilakukan setiap hari sesuai dengan mata pelajaran di sekolah.

“Kalau online terus memberatkan karena secara otomatis biaya kita keluarkan dari biaya sendiri. Kita tanggung sendiri, mungkin tidak hanya guru saja, siswa juga ikut berkeluh kesah. Terkadang kalau tidak punya pulsa ya kita cari wifi gratis supaya sedikit banyak membantu kita sehari-hari. Kalau kirim pelajaran sesuai dengan jam pelajaran, ndak mungkin kita tiap hari online,” tandas Hadi Subagyo.

Menurut Hadi, sesuai dengan SK Gubernur, honor dari sekolah tergantung dari sekolah masing-masing. Per jam ada yang menerima Rp25.000 sampai Rp30.000 sesuai dengan jam mengajar. Di Kabupaten Mojokerto, ada sekitar 800 tenaga honorer di berbagai sekolah.

“Perminggu ada yang 15 ada yang 20 jam kerja. Harapan kita, pemerintah ada perhatian kepada kami para honorer agar tidak dikesampingkan,” ujarnya.
(nbs)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content