Kehebatan Jung Jawa, Kapal Induk Kerajaan Majapahit yang Menyerang Portugis

Rabu, 22 Desember 2021 - 05:00 WIB
Bahkan, orang Jawa sudah tidak lagi punya galangan kapal. Kantor Maskapai Perdagangan Hindia-Belanda (VOC) di Batavia melaporkan pada 1677 bahwa orang-orang Mataram di Jawa Tengah tidak lagi memiliki kapal-kapal besar.

Para sejarawan menyimpulkan sebagaimana ditulis Okezone.com, Jung dan tradisi besar maritim Jawa hancur akibat ekspansi militer-perniagaan Belanda. Serta, sikap represif Sultan Agung dari Mataram terhadap kota kota pesisir utara Jawa. Raja-raja Mataram pengganti Sultan Agung bersikap anti perniagaan.

Terdapat pula perahu Jung pada masa Majapahit. Kerajaan Majapahit merupakan sebuah kerajaan besar pada abad 13-15 Masehi yang hampir menguasai hampir seluruh Nusantara dan beberapa daerah di luar Indonesia serta memiliki perdagangan dan pelayaran yang begitu maju.

Perahu-perahu jung pada masa Majapahit ini memiliki berbagai ukuran mulai dari kecil hingga besar yang disesuaikan dengan kebutuhan dan perjalanan yang ditempuh. Perjalanan mencari rempah-rempah ke daerah Ambon, Sumbawa, Flores dan lain-lain, perahu yang digunakan adalah perahu Jung besar dengan bobot ratusan ton. S

Sedangkan pelayaran dalam wilayah sekitar pulau Jawa menggunakan perahu jung kecil atau perahu jungkung. Bukti kepiawaian orang Jawa dalam bidang perkapalan juga ditemukan pada relief Candi Borobudur yang memvisualkan perahu bercadik - belakangan disebut sebagai "Kapal Borobudur".

Teknologi pembuatan Jung tak jauh berbeda dengan pengerjaan kapal Borobudur; seluruh badan kapal dibangun tanpa menggunakan paku. Kapal Borobudur tercantum dalam relief candi Borobudur. Kapal Borobudur telah memainkan peran besar dalam segenap urusan orang Jawa di bidang pelayaran, selama beratus ratus tahun.

Memasuki awal abad ke-8, peran kapal Borobudur digeser oleh kapal kapal Jawa yang berukuran lebih besar, dengan tiga atau empat layar sebagai Jung.

Sumber tulisan :

- Nationalgeographic,

- Hikayat Raja-Raja Pasai, -
Halaman :
Lihat Juga :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!