Tan Peng Nio, Mulan Van Java yang Gagah Berani Melawan Kebengisan Tentara VOC Belanda
Selasa, 21 Desember 2021 - 05:03 WIB
Tan Peng Nio dalam perjalanan di Kutowinangun bertemu dengan Kiai Honggoyudho yang mahir membuat senjata. Pertemuan itu membuat semangatnya untuk melawan penjajah VOC Belanda berkobar.
Dengan kemampuan beladiri dan siasat perang yang dimiliki, Tan Peng Nio pun bergabung dengan pejuang kemerdekaan dan bertempur melawan tentara Belanda dengan menyamar sebagai seorang laki-laki.
Dia ikut bersama Pangeran Garendi saat peperangan dan penyerbuan selama 16 tahun (1741-1757). Saat itu Tan Peng Nio masuk ke dalam pasukan khusus bentukan KRT Kolopaking II yang beranggotakan 200 prajurit untuk bertempur melawan tentara Belanda.
Konon prajurit wanita yang mirip dengan kisah heroik Mulan dari China itu berperang dengan menyamar sebagai seorang laki-laki. Pasukan ini dikirimkan untuk membantu pasukan Pangeran Garendi melawan tentara kompeni Belanda yang kejam dan bengis.
Peperangan yang berlangsung selama bertahun-tahun itu akhirnya berujung pada perundingan Giyanti pada 13 Februari 1755. Perundingan ini dilakukan antara VOC Belanda dengan Kerajaan Mataram yang diwakili oleh Pakubuwana III dan Pangeran Mangkubumi. Hingga akhirnya perundingan menyepakati pembagian kekuasaan Kerajaan Mataram kepada Pakubuwana III dan Pangeran Mangkubumi.
Selanjutnya usai perundingan Giyanti, Mulan Van Java ini menikah dengan KRT Kolopaking III. Pasangan ini memutuskan menetap di daerah Kebumen, Jawa Tengah. Usai menikah Tan Peng Nio mendapat gelar Raden Ayu (RA).
Foto/Ist
Dengan kemampuan beladiri dan siasat perang yang dimiliki, Tan Peng Nio pun bergabung dengan pejuang kemerdekaan dan bertempur melawan tentara Belanda dengan menyamar sebagai seorang laki-laki.
Dia ikut bersama Pangeran Garendi saat peperangan dan penyerbuan selama 16 tahun (1741-1757). Saat itu Tan Peng Nio masuk ke dalam pasukan khusus bentukan KRT Kolopaking II yang beranggotakan 200 prajurit untuk bertempur melawan tentara Belanda.
Konon prajurit wanita yang mirip dengan kisah heroik Mulan dari China itu berperang dengan menyamar sebagai seorang laki-laki. Pasukan ini dikirimkan untuk membantu pasukan Pangeran Garendi melawan tentara kompeni Belanda yang kejam dan bengis.
Peperangan yang berlangsung selama bertahun-tahun itu akhirnya berujung pada perundingan Giyanti pada 13 Februari 1755. Perundingan ini dilakukan antara VOC Belanda dengan Kerajaan Mataram yang diwakili oleh Pakubuwana III dan Pangeran Mangkubumi. Hingga akhirnya perundingan menyepakati pembagian kekuasaan Kerajaan Mataram kepada Pakubuwana III dan Pangeran Mangkubumi.
Selanjutnya usai perundingan Giyanti, Mulan Van Java ini menikah dengan KRT Kolopaking III. Pasangan ini memutuskan menetap di daerah Kebumen, Jawa Tengah. Usai menikah Tan Peng Nio mendapat gelar Raden Ayu (RA).
Foto/Ist
Lihat Juga :
tulis komentar anda