Nadiem Makarim: Teknologi Tidak Dapat Menggantikan Peran Guru

Selasa, 21 Desember 2021 - 00:24 WIB
Nadiem Makarim: Pendidikan jarak jauh bukan solusi jangka panjang, karena proses pembelajaran tidak dapat berlangsung secara optimal. Foto ist
JAKARTA - Pandemi COVID-19 membuat segalanya berubah, termasuk bidang pendidikan. Proses belajar mengajar, suka tidak suka harus menerapkan sistem hybrid dengan menggunakan teknologi. Meski demikian, teknologi tidak dapat menggantikan peran guru.

Demikian disampaikan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim dalam webinar bertajuk 'Guru Hebat Hybrid Learning', pada Selasa (14/12/2021).

Nadiem mengungkapkan, pendidikan jarak jauh bukanlah solusi jangka panjang, karena proses pembelajaran tidak dapat berlangsung secara optimal. Untuk itulah, lanjut Nadiem, pihanya menerapkan sistem pembelajaran terbatas dengan sistem hybrid.



“Meskipun demikian, peran guru tidak dapat tergantikan. Sebab, teknologi apapun tidak ada yang dapat menggantikan peran Bapak dan Ibu sebagai pendidik, yaitu sosok yang mendorong perkembangan murid dalam hal kognitif dan kematangan karakter,” ujar Nadiem.

Webinar yang digelar BCA dan dibuka langsung oleh Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja itu dihadiri oleh lebih dari 900 sekolah dari 135 kota di 32 propinsi, serta lebih dari 15.000 guru.Jahja mengatakan, pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang saat ini menjadi metode agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, dilakukan dengan penuh perjuangaan oleh para tenaga pendidik.

Menyadari hal tersebut, lanjut Jahja, pihaknya memberikan semangat dalam bentuk informasi dan pengetahuan sebagai bekal dalam pelaksanaan hybrid learning. Bentuk kegiatan ini juga menjadi dukungan terhadap kampanye yang dilakukan oleh pemerintah untuk mendukung tenaga pendidik di Indonesia.

"Kami menyadari peran guru sebagai leader dari para calon pemimpin bangsa, sehingga dukungan seperti ini merupakan kewajiban yang harus dilakukan. Kegiatan webinar menjadi salah satu bentuk dukungan yang diberikan, khususnya bagi program Kemendikbudristek dalam rangka Hari Guru Nasional 2021 Bergerak Dengan Hati, Pulihkan Pendidikan," tutur Jahja.

Inge Setiawati, EVP CSR BCA mengatakan, webinar memberikan pembekalan kepada pendidik untuk menerapkan metode pengajaran open mind agar siswa siap menghadapi perkembangan era volatility, uncertainty, complexity, ambiguity (VUCA).

Selain itu, lanjut Inge, melalui webinar tersebut tenaga pendidik juga diajak untuk mengenali karakteristik siswa yang didominasi oleh generasi Z dan Alfa dengan tujuan menyesuaikan gaya mengajar yang efektif.

Inge menambahkan, pihaknya memberikan hormat setinggi-tingginya kepada seluruh insan pendidikan di Indonesia yang telah berjuang memberikan pelita ilmu meskipun keadaan sedang tsulit seperti sekarang ini.

"Kami berharap kegiatan positif ini dapat memberikan dampak yang baik bagi seluruh tenaga pengajar. Ke depannya kami juga berusaha akan memberikan ragam program bermanfaat lainnya bagi dunia pendidikan di Indonesia,” tutup Inge.
(don)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content