Alun-Alun Utara Keraton Yogyakarta Bakal Dipagari, Ini Alasannya
Senin, 08 Juni 2020 - 16:35 WIB
YOGYAKARTA - Alun-Alun Utara Keraton Yogyakarta tidak akan seperti sebelumnya. Dari yang sebelumnya terbuka, nantinya lapangan seluas 300 x 300 meter persegi itu akan berpagar besi dan memiliki pintu gerbang. Pemasangan pagar pun telah mulai dilakukan.
Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X menjelaskan, pemasangan pagar bertujuan untuk mengembalikan seperti kondisi sebelumnya. Tidak hanya Alun-Alun Utara , beberapa lokasi kompleks Keraton juga dipagari dan memiliki pintu gerbang. "Hari ini anak-anak sosialisasi. Jadi nanti akan dipagari besi saja," katanya kepada wartawan di Yogyakarta, Senin (8/6/2020).
Dijelaskan Ngarso Dalem, sebutan populer untuk Sultan, pada zaman dulu tembok Rotowijayan, tembok Yudonegaran, dan menuju Kantor pos, memiliki pintu gerbang. Namun seiring perkembangan zaman dan Sultan yang bertahta, maka dilakukan perubahan-perubahan.(Baca Juga: 2,5 Jam di Keraton Yogya, Ini yang Didiskusikan Raja Willem dan Sultan)
Ketika disinggung jenis pagar yang hendak dipasang, Sultan mengaku akan menggunakan pagar besi. Dengan demikian, pihak Keraton masih akan tetap mempertahankan kegunaan Alun-Alun Utara . Di lokasi juga akan dibuat pintu, sehingga masih bisa digunakan untuk berbagai agenda masyarakat dan Keraton, seperti perayaan gerebeg dan lain sebagainya. "Jadi hanya pagar besi saja tidak seperti aslinya zaman dulu," ujarnya.
Kepala Dinas Kebudayaan DIY Aris Eko Nugroho mengatakan, pemasangan pagar tersebut menggunakan anggaran dana keistimewaan. Jumlah anggaran yang disiapkan Rp2,3 miliar dan ditargetkan pembangunan selesai akhir Juli. "Proses pembangunan sekarang sudah dimulai," katanya.
Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X menjelaskan, pemasangan pagar bertujuan untuk mengembalikan seperti kondisi sebelumnya. Tidak hanya Alun-Alun Utara , beberapa lokasi kompleks Keraton juga dipagari dan memiliki pintu gerbang. "Hari ini anak-anak sosialisasi. Jadi nanti akan dipagari besi saja," katanya kepada wartawan di Yogyakarta, Senin (8/6/2020).
Dijelaskan Ngarso Dalem, sebutan populer untuk Sultan, pada zaman dulu tembok Rotowijayan, tembok Yudonegaran, dan menuju Kantor pos, memiliki pintu gerbang. Namun seiring perkembangan zaman dan Sultan yang bertahta, maka dilakukan perubahan-perubahan.(Baca Juga: 2,5 Jam di Keraton Yogya, Ini yang Didiskusikan Raja Willem dan Sultan)
Ketika disinggung jenis pagar yang hendak dipasang, Sultan mengaku akan menggunakan pagar besi. Dengan demikian, pihak Keraton masih akan tetap mempertahankan kegunaan Alun-Alun Utara . Di lokasi juga akan dibuat pintu, sehingga masih bisa digunakan untuk berbagai agenda masyarakat dan Keraton, seperti perayaan gerebeg dan lain sebagainya. "Jadi hanya pagar besi saja tidak seperti aslinya zaman dulu," ujarnya.
Kepala Dinas Kebudayaan DIY Aris Eko Nugroho mengatakan, pemasangan pagar tersebut menggunakan anggaran dana keistimewaan. Jumlah anggaran yang disiapkan Rp2,3 miliar dan ditargetkan pembangunan selesai akhir Juli. "Proses pembangunan sekarang sudah dimulai," katanya.
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda