Dwi Satriyo Annurogo Jadi Calon Waketum Persatuan Insinyur Indonesia
Minggu, 05 Desember 2021 - 16:49 WIB
Sebagai sosok yang telah lama berkecimpung di industri pupuk dan perkebunan, Dwi Satriyo memiliki bekal pengalaman dalam menciptakan teknologi pertanian dan berbagai solusi di sektor agroindustri dalam mendukung ketahanan pangan nasional untuk mewujudkan kemandirian bangsa.
Sejumlah misi pun telah disusun untuk menyukseskan visi tersebut. Pertama, peningkatan peran PII sebagai wadah insinyur Indonesia dalam berkontribusi untuk pembangunan nasional dengan mengedepankan etika dan tanggung jawab profesi.
Berpengalaman menjadi pemimpin di lingkungan BUMN, implementasi nilai AKHLAK diyakininya menjadi tambahan energi untuk melayani dan mengembangkan PII ke depan menjadi sebuah organisasi profesi yang maju dan handal.
Misi kedua, yakni meningkatkan daya saing insinyur Indonesia melalui akselerasi sertifikasi insinyur Indonesia sebagai standar profesi.
Peningkatan kualitas SDM insinyur nasional sangat penting, mengingat saat ini telah memasuki era kompetisi global, sehingga kita tidak boleh kalah bersaing dengan tenaga kerja asing.
“Kami akan mendorong, khususnya para insinyur muda untuk mengikuti pelatihan-pelatihan teknis yang akan digelar PII di beberapa wilayah di Indonesia. Dengan demikian, Insinyur muda akan semakin mandiri dan kompetitif,” tandasnya. Baca: Kisah Pertemuan Bripda Randy dan Novia Widyasari hingga Berakhir Bunuh Diri .
Selanjutnya misi ketiga, yakni berperan aktif dalam sinergi pemangku kebijakan dan pelaku teknologi untuk menyelaraskan tujuan dan aktivitas menuju Indonesia maju dan sejahtera. Sebagai mitra pemerintah di seluruh kementerian, PII harus mampu mengoptimalkan peranan ini untuk memberi masukan dalam pembangunan Indonesia.
"Apalagi di tengah pandemi seperti sekarang, kita harus bersinergi untuk turut aktif dalam upaya pemulihan ekonomi nasional," ujar Dwi Satriyo.
Semangat dan jiwa kepemimpinan Dwi Satriyo telah muncul jauh sebelum ia memasuki dunia kerja, saat dirinya menjabat sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia ITS. Saat ini diusianya yang hampir 54 tahun, Dwi Satriyo telah berpengalaman menjabat posisi direksi di beberapa BUMN dan anak usahanya.
Sejumlah penghargaan juga telah diraihnya selama menjabat sebagai Direktur Utama Petrokimia Gresik, di antaranya The CEO/Leader of TJSL Initiative Manufacturing, Ajang TJSL & CSR Awards 2021; The Best CEO Kategori GRC Overall dan masih banyak lagi. Baca Juga: Pihak Kampus Bertele-tele Jadi Alasan Mahasiswi Unsri Korban Pelecehan Lapor Polisi.
Sejumlah misi pun telah disusun untuk menyukseskan visi tersebut. Pertama, peningkatan peran PII sebagai wadah insinyur Indonesia dalam berkontribusi untuk pembangunan nasional dengan mengedepankan etika dan tanggung jawab profesi.
Berpengalaman menjadi pemimpin di lingkungan BUMN, implementasi nilai AKHLAK diyakininya menjadi tambahan energi untuk melayani dan mengembangkan PII ke depan menjadi sebuah organisasi profesi yang maju dan handal.
Misi kedua, yakni meningkatkan daya saing insinyur Indonesia melalui akselerasi sertifikasi insinyur Indonesia sebagai standar profesi.
Peningkatan kualitas SDM insinyur nasional sangat penting, mengingat saat ini telah memasuki era kompetisi global, sehingga kita tidak boleh kalah bersaing dengan tenaga kerja asing.
“Kami akan mendorong, khususnya para insinyur muda untuk mengikuti pelatihan-pelatihan teknis yang akan digelar PII di beberapa wilayah di Indonesia. Dengan demikian, Insinyur muda akan semakin mandiri dan kompetitif,” tandasnya. Baca: Kisah Pertemuan Bripda Randy dan Novia Widyasari hingga Berakhir Bunuh Diri .
Selanjutnya misi ketiga, yakni berperan aktif dalam sinergi pemangku kebijakan dan pelaku teknologi untuk menyelaraskan tujuan dan aktivitas menuju Indonesia maju dan sejahtera. Sebagai mitra pemerintah di seluruh kementerian, PII harus mampu mengoptimalkan peranan ini untuk memberi masukan dalam pembangunan Indonesia.
"Apalagi di tengah pandemi seperti sekarang, kita harus bersinergi untuk turut aktif dalam upaya pemulihan ekonomi nasional," ujar Dwi Satriyo.
Semangat dan jiwa kepemimpinan Dwi Satriyo telah muncul jauh sebelum ia memasuki dunia kerja, saat dirinya menjabat sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia ITS. Saat ini diusianya yang hampir 54 tahun, Dwi Satriyo telah berpengalaman menjabat posisi direksi di beberapa BUMN dan anak usahanya.
Sejumlah penghargaan juga telah diraihnya selama menjabat sebagai Direktur Utama Petrokimia Gresik, di antaranya The CEO/Leader of TJSL Initiative Manufacturing, Ajang TJSL & CSR Awards 2021; The Best CEO Kategori GRC Overall dan masih banyak lagi. Baca Juga: Pihak Kampus Bertele-tele Jadi Alasan Mahasiswi Unsri Korban Pelecehan Lapor Polisi.
tulis komentar anda