Masyarakat di Luwu Utara Dibekali Pelatihan Mitigasi Bencana
Rabu, 01 Desember 2021 - 18:11 WIB
LUWU UTARA - Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Luwu Utara melalui Dinas Sosial menggelar Pelatihan Pengurangan Risiko Bencana, di Lapangan Amassangan Kecamatan Malangke Barat.
Pelatihan yang dilaksanakan selama tiga hari, mulai 30 November - 2 Desember 2021, ini dibuka Wakil Bupati Suaib Mansur.
Wakil Bupati Luwu Utara Suaib Mansur mengatakan, program pengurangan risiko bencana diharapkan mampu mendorong munculnya peran aktif masyarakat, terutama di lokasi rawan bencana untuk merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, memanfaatkan serta mengelola sendiri setiap tahapan kegiatan pengurangan risiko bencana.
“Kegiatan ini merupakan serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana yang dilakukan melalui penyadaran, serta peningkatan kemampuan dalam menghadapi ancaman bencana dan atau penerapan upaya fisik dan nonfisik yang dilakukan oleh anggota masyarakat secara aktif, partisipatif, dan terorganisasi,” tutur Suaib Mansur.
Ia berharap melalui pelatihan ini akan terbangun kesadaran kritis dan kemandirian masyarakat serta desa tangguh bencana dalam mengatasi permasalahan tentang kebencanaan.
“Bencana bisa terjadi kapan saja. Nah, pengurangan risiko bencana ini menjadi poin utama menempatkan masyarakat sebagai subjek atau pelaku utama kegiatan,” terangnya.
Masih lanjut Suaib, dengan terbangunnya kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana, maka diharapkan risiko bencana dapat diminimalkan, terutama terkait dengan korban jiwa dan kerugian material.
“Kita harap melalui kolaborasi berbagai pihak, akan menjadi cikal bakal terbentuknya desa tangguh bencana di semua wilayah di Luwu Utara,” pungkasnya.
Pelatihan yang dilaksanakan selama tiga hari, mulai 30 November - 2 Desember 2021, ini dibuka Wakil Bupati Suaib Mansur.
Wakil Bupati Luwu Utara Suaib Mansur mengatakan, program pengurangan risiko bencana diharapkan mampu mendorong munculnya peran aktif masyarakat, terutama di lokasi rawan bencana untuk merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, memanfaatkan serta mengelola sendiri setiap tahapan kegiatan pengurangan risiko bencana.
“Kegiatan ini merupakan serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana yang dilakukan melalui penyadaran, serta peningkatan kemampuan dalam menghadapi ancaman bencana dan atau penerapan upaya fisik dan nonfisik yang dilakukan oleh anggota masyarakat secara aktif, partisipatif, dan terorganisasi,” tutur Suaib Mansur.
Ia berharap melalui pelatihan ini akan terbangun kesadaran kritis dan kemandirian masyarakat serta desa tangguh bencana dalam mengatasi permasalahan tentang kebencanaan.
“Bencana bisa terjadi kapan saja. Nah, pengurangan risiko bencana ini menjadi poin utama menempatkan masyarakat sebagai subjek atau pelaku utama kegiatan,” terangnya.
Masih lanjut Suaib, dengan terbangunnya kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana, maka diharapkan risiko bencana dapat diminimalkan, terutama terkait dengan korban jiwa dan kerugian material.
“Kita harap melalui kolaborasi berbagai pihak, akan menjadi cikal bakal terbentuknya desa tangguh bencana di semua wilayah di Luwu Utara,” pungkasnya.
(agn)
tulis komentar anda