Cerita Sopir Sampah saat TPA Sarimukti Mendadak Ditutup, 2 Hari Rela Tidur dalam Truk
Senin, 08 November 2021 - 20:06 WIB
BANDUNG BARAT - Ditutupnya tiba-tiba operasional pembuangan sampah di TPA Sarimukti, di Kampung Cigedig, Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menyisakan cerita pilu bagi para sopir armada truk.
Pasalnya mereka harus menerima informasi penutupan TPA ketika sedang mengangkut sampah ke Sarimukti. Bahkan sebagian lagi ada yang truknya sudah masuk lokasi atau menunggu antrean masuk di gerbang menuju TPA pada Jumat (5/11/2021) siang lalu.
Baca juga: Krisis di TPA Sarimukti, Puluhan Ton Sampah Menumpuk di TPS
Salah seorang sopir truk Sandi (41) mengatakan, berangkat menarik sampah ke TPA Sarimukti pada 4 November 2021. Dirinya sempat terjebak kemacetan karena akses jalan ada yang sedang dalam perbaikan di Cipatat, sehingga mobil harus antre ketika melintas.
"Saya berangkat Kamis, kalau TPA kan tutupnya Jumat, itu juga ngedadak ga ada pemberitahuan sebelumnya. Jadi posisi saya sudah angkut sampah dan siap buang ke TPA," terangnya, Senin (8/11/2021).
Setelah lolos dari kamacetan parah di jalan arteri, dirinya kemudian terjebak kemacetan di jalur masuk menuju TPA. Selain karena banyaknya truk sampah, banyak juga kendaraan yang menghindari perbaikan jalan di daerah Cipatat dengan mengambil jalur alternatif Sarimukti-Cipeundeuy-Cikalongwetan.
Baca juga: Viral! Geng Motor Serang Driver Ojol secara Brutal di Bandung
Akibatnya dia pun kembali terjebak kamacetan. Kondisi itu diperparah dengan adanya informasi TPA ditutup sehingga otomatis truk sampah yang sudah antre tidak bergerak. Akibatnya dia pun harus tidur di dalam truk atau di warung, sehingga membuat pengeluarannya membengkak.
"Saya sempat terjebak di daerah Sarimukti selama dua hari, tidur di dalam truk ataupun di warung. Lalu kembali pulang dengan sampah yang belum dibuang," keluhnya.
Sopir lainnya, Irsan Andriansyah (38) mengaku, adanya masalah mandegnya pembuangan sampah membuat sampah menumpuk. Imbasnya sopir harus kerja keras untuk mengangkut sampah jika TPA Sarimukti sudah beroperasi kembali.
Belum lagi terkadang menerima komplain dan keluhan dari warga yang ingin agar sampahnya segera diangkut. Sebab jika dibiarkan lama menumpuk biasanya menimbulkan bau yang tidak sedap dan mengganggu ke permukiman warga.
"Banyak warga nelpon, sampah pengen segera diangkut dan gak mau tahu dengan permasalahan yang ada. Itu terkadang jadi beban dan tanggung jawab kami di lapangan," tuturnya.
Pasalnya mereka harus menerima informasi penutupan TPA ketika sedang mengangkut sampah ke Sarimukti. Bahkan sebagian lagi ada yang truknya sudah masuk lokasi atau menunggu antrean masuk di gerbang menuju TPA pada Jumat (5/11/2021) siang lalu.
Baca juga: Krisis di TPA Sarimukti, Puluhan Ton Sampah Menumpuk di TPS
Salah seorang sopir truk Sandi (41) mengatakan, berangkat menarik sampah ke TPA Sarimukti pada 4 November 2021. Dirinya sempat terjebak kemacetan karena akses jalan ada yang sedang dalam perbaikan di Cipatat, sehingga mobil harus antre ketika melintas.
"Saya berangkat Kamis, kalau TPA kan tutupnya Jumat, itu juga ngedadak ga ada pemberitahuan sebelumnya. Jadi posisi saya sudah angkut sampah dan siap buang ke TPA," terangnya, Senin (8/11/2021).
Setelah lolos dari kamacetan parah di jalan arteri, dirinya kemudian terjebak kemacetan di jalur masuk menuju TPA. Selain karena banyaknya truk sampah, banyak juga kendaraan yang menghindari perbaikan jalan di daerah Cipatat dengan mengambil jalur alternatif Sarimukti-Cipeundeuy-Cikalongwetan.
Baca juga: Viral! Geng Motor Serang Driver Ojol secara Brutal di Bandung
Akibatnya dia pun kembali terjebak kamacetan. Kondisi itu diperparah dengan adanya informasi TPA ditutup sehingga otomatis truk sampah yang sudah antre tidak bergerak. Akibatnya dia pun harus tidur di dalam truk atau di warung, sehingga membuat pengeluarannya membengkak.
"Saya sempat terjebak di daerah Sarimukti selama dua hari, tidur di dalam truk ataupun di warung. Lalu kembali pulang dengan sampah yang belum dibuang," keluhnya.
Sopir lainnya, Irsan Andriansyah (38) mengaku, adanya masalah mandegnya pembuangan sampah membuat sampah menumpuk. Imbasnya sopir harus kerja keras untuk mengangkut sampah jika TPA Sarimukti sudah beroperasi kembali.
Belum lagi terkadang menerima komplain dan keluhan dari warga yang ingin agar sampahnya segera diangkut. Sebab jika dibiarkan lama menumpuk biasanya menimbulkan bau yang tidak sedap dan mengganggu ke permukiman warga.
"Banyak warga nelpon, sampah pengen segera diangkut dan gak mau tahu dengan permasalahan yang ada. Itu terkadang jadi beban dan tanggung jawab kami di lapangan," tuturnya.
(msd)
tulis komentar anda