PPDB Online di Kota Medan Amburadul
Jum'at, 05 Juni 2020 - 10:09 WIB
MEDAN - Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online untuk siswa SMA dan SMK negeri di Kota Medan amburadul.
Orang tua calon siswa kecewa dan khawatir sistem tersebut justru berpotensi membuat anak mereka tak terdaftar di sekolah tujuan.
Para siswa dan orangtuanya yang tidak bisa mendaftar kebingungan sehingga terpaksa mendatangi sekolah dan kantor dinas pendidikan. Sempat terjadi adu mulut antara petugas dan orangtua murid. (BACA JUGA: Tergerus Longsor, Satu Rumah Hancur dan Rusak di Simalungun)
Puluhan orang tua siswa tersebut mendatangi Kantor Cabang Dinas Pendidikan Medan Selatan, Jalan Antariksa, Medan, Sumatera Utara. Mereka memprotes dinas pendidikan karena sistem PPDB online untuk siswa SMA dan SMK negeri terganggu.
Sejak dibuka hari Rabu lalu, aplikasi penerimaan peserta didik baru SMA dan SMK di Sumatera Utara langsung diserbu pendaftar. Meski pendaftaran berlangsung hingga tanggal 8 Juni namun animo masyarakat yang ingin mendaftarkan anaknya ke SMA dan SMK negeri di Sumatera Utara sangat tinggi.
Akibatnya ribuan calon peserta didik berlomba cepat mendaftar. Hal itu membuat banyak calon pendaftar kesulitan membuka aplikasi PPDB Online Sumatera Utara. Para calon pendaftar lainnya kesulitan melengkapi formulir yang harus mereka isi dan dokumen yang harus mereka unggah. (BACA JUGA: Satu Pasien PDP Covid-19 di Asahan Meninggal Dunia)
Ada juga data siswa yang justru hilang setelah diinput ke aplikasi. Nama sekolah tujuan hilang bahkan ada siswa yang namanya tertukar. Sistem PPDB Online yang dibuat untuk meniadakan aktivitas tatap muka atau pertemuan di masa pandemi covid-19 tak terwujud.
Karena para siswa dan orangtua yang tak kunjung bisa mendaftar terpaksa mendatangi
sekolah dan kantor dinas pendidikan.” Ya terpaksalah ke kantor dinas pendidikan, takut tak terdaftar sebagai siswa didik baru,” kata orang tua siswa, Susi Suhaimi.
Tahun ini daya tampung peserta didik baru untuk SMA dan SMK negeri di Sumatera Utara mencapai 150.498 siswa pada gelombang pertama ini. Pendaftaran dibuka untuk jalur prestasi baik akademik maupun non- akademik, kemudian pendaftaran sistem zonasi atau gelombang kedua akan dibuka pada 19 hingga 27 Juni mendatang.
Orang tua calon siswa kecewa dan khawatir sistem tersebut justru berpotensi membuat anak mereka tak terdaftar di sekolah tujuan.
Para siswa dan orangtuanya yang tidak bisa mendaftar kebingungan sehingga terpaksa mendatangi sekolah dan kantor dinas pendidikan. Sempat terjadi adu mulut antara petugas dan orangtua murid. (BACA JUGA: Tergerus Longsor, Satu Rumah Hancur dan Rusak di Simalungun)
Puluhan orang tua siswa tersebut mendatangi Kantor Cabang Dinas Pendidikan Medan Selatan, Jalan Antariksa, Medan, Sumatera Utara. Mereka memprotes dinas pendidikan karena sistem PPDB online untuk siswa SMA dan SMK negeri terganggu.
Sejak dibuka hari Rabu lalu, aplikasi penerimaan peserta didik baru SMA dan SMK di Sumatera Utara langsung diserbu pendaftar. Meski pendaftaran berlangsung hingga tanggal 8 Juni namun animo masyarakat yang ingin mendaftarkan anaknya ke SMA dan SMK negeri di Sumatera Utara sangat tinggi.
Akibatnya ribuan calon peserta didik berlomba cepat mendaftar. Hal itu membuat banyak calon pendaftar kesulitan membuka aplikasi PPDB Online Sumatera Utara. Para calon pendaftar lainnya kesulitan melengkapi formulir yang harus mereka isi dan dokumen yang harus mereka unggah. (BACA JUGA: Satu Pasien PDP Covid-19 di Asahan Meninggal Dunia)
Ada juga data siswa yang justru hilang setelah diinput ke aplikasi. Nama sekolah tujuan hilang bahkan ada siswa yang namanya tertukar. Sistem PPDB Online yang dibuat untuk meniadakan aktivitas tatap muka atau pertemuan di masa pandemi covid-19 tak terwujud.
Karena para siswa dan orangtua yang tak kunjung bisa mendaftar terpaksa mendatangi
sekolah dan kantor dinas pendidikan.” Ya terpaksalah ke kantor dinas pendidikan, takut tak terdaftar sebagai siswa didik baru,” kata orang tua siswa, Susi Suhaimi.
Tahun ini daya tampung peserta didik baru untuk SMA dan SMK negeri di Sumatera Utara mencapai 150.498 siswa pada gelombang pertama ini. Pendaftaran dibuka untuk jalur prestasi baik akademik maupun non- akademik, kemudian pendaftaran sistem zonasi atau gelombang kedua akan dibuka pada 19 hingga 27 Juni mendatang.
(vit)
tulis komentar anda