Kominfo Dukung Gerakan Wisata Sehat Kota Yogyakarta
Minggu, 10 Oktober 2021 - 12:11 WIB
Dalam sesi diskusi panel, Yudi Syahrial (Koordinator Informasi dan Komunikasi Maritim) menyampaikan bahwa pemerintah tetap optimis untuk fokus pada Empat Pilar Pembangunan Pariwisata dan mewujudkan perkuatan fasilitas Tiga A pariwisata, yaitu Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas.
"Kita harus tetap optimis pariwisata akan bangkit kembali, terutama dengan kekhasan kota Yogyakarta sebagai salah satu pilihan destinasi wisata utama di Indonesia," sebutnya.
Wahyu Hendratmoko (Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta) juga menyampaikan kesiapan Yogyakarta untuk mendukung Gerakan Wisata Sehat.
"Yogyakarta memiliki dua lokomotif pembangunan yaitu pariwisata dan pendidikan. Keduanya mengalami dampak besar dari pandemi COVID-19, yang biasanya mendapatkan kunjungan sebanyak 4 juta jiwa, hingga Oktober 2021, hanya 200-300 ribu orang. Karena itu, pemerintah kota Yogyakarta harus terus melakukan inovasi baru karena setiap kunjungan, wisatawan selalu menginginkan hal yang berbeda," jelasnya. Baca: Badai Matahari Landa Jawa Barat pada 27 September, Penyebab Listrik Pantura Padam?.
Mengakhiri diskusi, Desideria Murti, Edukator Pariwisata Travelxism, menyampaikan bahwa wisatawan mancanegara kini memilih waktu liburan yang lama (length of stay).
Karena itu saat ini pariwisata harus memberikan pengalaman cerita yang lengkap dan menarik dengan identitas unik (storynomic tourism). Budaya harus menjadi aset yang direpresentasikan ulang menjadi wisata, ekraf, lalu storynomic.
“Ada geliat baru dari dalam dan luar negeri, yaitu new form of tourism and lifestyle, di mana terdapat penerapan CHSE yang baik, disertai kelengkapan tempat pariwisata, di mana wisatawan dapat melakukan aktivitas kerja dan wisata (work, stay, live, learn)," terangnyanya. Baca Juga: Avanza Tabrak Truk Tronton di Pidie Jaya, 3 Tewas 2 Bocah Terluka.
Webinar ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemkominfo dengan melibatkan lebih 300 orang peserta secara daring.
"Kita harus tetap optimis pariwisata akan bangkit kembali, terutama dengan kekhasan kota Yogyakarta sebagai salah satu pilihan destinasi wisata utama di Indonesia," sebutnya.
Wahyu Hendratmoko (Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta) juga menyampaikan kesiapan Yogyakarta untuk mendukung Gerakan Wisata Sehat.
"Yogyakarta memiliki dua lokomotif pembangunan yaitu pariwisata dan pendidikan. Keduanya mengalami dampak besar dari pandemi COVID-19, yang biasanya mendapatkan kunjungan sebanyak 4 juta jiwa, hingga Oktober 2021, hanya 200-300 ribu orang. Karena itu, pemerintah kota Yogyakarta harus terus melakukan inovasi baru karena setiap kunjungan, wisatawan selalu menginginkan hal yang berbeda," jelasnya. Baca: Badai Matahari Landa Jawa Barat pada 27 September, Penyebab Listrik Pantura Padam?.
Mengakhiri diskusi, Desideria Murti, Edukator Pariwisata Travelxism, menyampaikan bahwa wisatawan mancanegara kini memilih waktu liburan yang lama (length of stay).
Karena itu saat ini pariwisata harus memberikan pengalaman cerita yang lengkap dan menarik dengan identitas unik (storynomic tourism). Budaya harus menjadi aset yang direpresentasikan ulang menjadi wisata, ekraf, lalu storynomic.
“Ada geliat baru dari dalam dan luar negeri, yaitu new form of tourism and lifestyle, di mana terdapat penerapan CHSE yang baik, disertai kelengkapan tempat pariwisata, di mana wisatawan dapat melakukan aktivitas kerja dan wisata (work, stay, live, learn)," terangnyanya. Baca Juga: Avanza Tabrak Truk Tronton di Pidie Jaya, 3 Tewas 2 Bocah Terluka.
Webinar ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kemkominfo dengan melibatkan lebih 300 orang peserta secara daring.
tulis komentar anda