Siswa SMA di Enrekang Tiba-tiba Tak Bisa Jalan Usai Divaksin
Senin, 13 September 2021 - 17:44 WIB
MAKASSAR - Andi Muh Dirga Erlangga (15), mengalami demam tinggi dan tidak bisa berjalan usai jalani vaksin tahan 1 di sekolahnya SMA 2 Enrekang. Ia merasa kesakitan di kedua lutut dan pergelangan kakinya saat ingin menuju toilet, sehingga harus merangkak atau digopoh keluarganya.
Hal ini disampaikan Orang Tua Dirga Andi Ernawati, ia mengaku hal itu didapatkan setelah menjalani vaksinasi di sekolahnya. "Mengalami demam, sampai digopoh jika mau ke toilet. Kaki dan tangannya tak bisa bergerak," ujar Andi Erna, Senin, (13/9/2021).
Selain itu, Andi Erna juga menyayangkan dan panik tak ada pemberitahuan dari pihak sekolah jika akan melalukan vaksin ke siswa. Dirinya baru mengetahui jika putranya telah divaksin setelah melihat kartu vaksinnya. "Mestinya kan beritahu orang tuanya. Kalau sudah begini, saya hanya bisa panik dengan keadaan anak saya," tambahnya.
Salman Salah Satu Tim Kerja Vaksinasi Dinkes Enrekang mengatakan, kondisi seperti yang dialami Dirga disebut Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Hal seperti ini kerap terjadi kepada orang yang telah divaksin yaitu mengalami demam, nyeri pada tulang dan sebagainya.
"Kalau orang divaksin itu dimasukkan ke dalam tubuhnya virus Covid-19, tapi yang sudah dilemahkan. Biasanya muncul gejala mirip Covid-19 tapi dengan gejala ringan. Yang dialami Andi Dirga ini gejalanya sedikit keras karena menyebabkan dia tak bisa berjalan," jelas Salman.
Untuk itu, Tim ini akan melaporkan secara berjenjang hasil penelusurannya kepada Komda KIPI Sulsel. Pihaknya juga akan terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan kesehatan Andi Dirga.
Sementara Kepala dinas kesehatan, Sutrisno meminta pihak sekolah agar memantau perkembangan siswanya yang telah divaksin. Jika ada Siswa yang setelah divaksin tak masuk sekolah, maka harus dipertanyakan apakah siswa tersebut mengalami KIPI atau dalam kondisi baik-baik saja.
Hal ini disampaikan Orang Tua Dirga Andi Ernawati, ia mengaku hal itu didapatkan setelah menjalani vaksinasi di sekolahnya. "Mengalami demam, sampai digopoh jika mau ke toilet. Kaki dan tangannya tak bisa bergerak," ujar Andi Erna, Senin, (13/9/2021).
Selain itu, Andi Erna juga menyayangkan dan panik tak ada pemberitahuan dari pihak sekolah jika akan melalukan vaksin ke siswa. Dirinya baru mengetahui jika putranya telah divaksin setelah melihat kartu vaksinnya. "Mestinya kan beritahu orang tuanya. Kalau sudah begini, saya hanya bisa panik dengan keadaan anak saya," tambahnya.
Salman Salah Satu Tim Kerja Vaksinasi Dinkes Enrekang mengatakan, kondisi seperti yang dialami Dirga disebut Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Hal seperti ini kerap terjadi kepada orang yang telah divaksin yaitu mengalami demam, nyeri pada tulang dan sebagainya.
"Kalau orang divaksin itu dimasukkan ke dalam tubuhnya virus Covid-19, tapi yang sudah dilemahkan. Biasanya muncul gejala mirip Covid-19 tapi dengan gejala ringan. Yang dialami Andi Dirga ini gejalanya sedikit keras karena menyebabkan dia tak bisa berjalan," jelas Salman.
Untuk itu, Tim ini akan melaporkan secara berjenjang hasil penelusurannya kepada Komda KIPI Sulsel. Pihaknya juga akan terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan kesehatan Andi Dirga.
Sementara Kepala dinas kesehatan, Sutrisno meminta pihak sekolah agar memantau perkembangan siswanya yang telah divaksin. Jika ada Siswa yang setelah divaksin tak masuk sekolah, maka harus dipertanyakan apakah siswa tersebut mengalami KIPI atau dalam kondisi baik-baik saja.
(agn)
tulis komentar anda