Kisah Muh Rifa'i, Bocah Yatim yang Mengalami Infeksi Paru Itu Dibantu Korem 143/HO
Rabu, 04 Agustus 2021 - 05:08 WIB
Rusmin menyatakan, pihaknya merasakan kesedihan dan kesulitan yang dialami Hartian (23), yang merawat Rifa'i dalam kondisi sakit sejak usia 1,5 bulan.
"Baru terkumpul Rp16.650.000 untuk membantu pengobatan dan tadi sudah diserahkan. Saat ini, pengumpulan donasi dari KBT TNI AD di Sultra pun masih berlangsung dan akan kita teruskan pada kesempatan berikutnya," ujar Rusmin.
Dia menyebut bantuan ini jumlahnya seberapa. "Namun setidaknya sebagai bagian dari masyarakat Sultra, prajurit TNI AD harus senantiasa turut terlibat dan peduli membantu kesulitan yang dialami saudara kita," tandas Rusmin.
Seusai penyerahan bantuan bersama para pejabat utama Korem dan Dandim jajaran 143/HO, Kasi Pers Kasrem 143/HO Kolonel Arh Saptarendra P menjelaskan bahwa pemberian bantuan itu berawal dari informasi yang di-share oleh wartawan di grup WhatsApp (WA).
"Tadi Danrem 143/HO, Brigjen TNI Jannie A Siahaan akan menyerahkan, tapi karena ada kegiatan yang tidak bisa ditunda maka beliau berhalangan hadir," ujar Sapta.
Sapta mengungkapkan bahwa di tengah pandemi COVID-19, Hartian yang telah ditinggal suaminya dengan tekun merawat anaknya, Rifa'i yang mengalami sakit sejak berusia 1,5 bulan.
"Video yang beredar di grup WhatsApp dari kawan-kawan wartawan tidak saja membuat kita iba, tapi juga menyadarkan kita semua bahwa masih ada di antara kita yang membutuhkan uluran tangan," tambahnya.
Atas bantuan yang diberikan jajaran Korem 143/HO, Sapta berharap dapat menggugah berbagai pihak untuk ikut serta membantu Rifa'i maupun anak-anak yang mengalami hal serupa.
"Tadinya akan kami arahkan ke RS Korem, namun ternyata di sana tidak ada dokter spesialis paru. Dengan bantuan pengobatan ini semoga bisa membantu Rifa'i berobat dan lekas sembuh," tandasnya.
Terpisah, Hartian, ibunda Muh Rifai jelaskan bahwa putranya telah menderita penyakit itu sejak dilahirkan dan saat ini setiap bernapas selalu mendengkur.
"Baru terkumpul Rp16.650.000 untuk membantu pengobatan dan tadi sudah diserahkan. Saat ini, pengumpulan donasi dari KBT TNI AD di Sultra pun masih berlangsung dan akan kita teruskan pada kesempatan berikutnya," ujar Rusmin.
Dia menyebut bantuan ini jumlahnya seberapa. "Namun setidaknya sebagai bagian dari masyarakat Sultra, prajurit TNI AD harus senantiasa turut terlibat dan peduli membantu kesulitan yang dialami saudara kita," tandas Rusmin.
Seusai penyerahan bantuan bersama para pejabat utama Korem dan Dandim jajaran 143/HO, Kasi Pers Kasrem 143/HO Kolonel Arh Saptarendra P menjelaskan bahwa pemberian bantuan itu berawal dari informasi yang di-share oleh wartawan di grup WhatsApp (WA).
"Tadi Danrem 143/HO, Brigjen TNI Jannie A Siahaan akan menyerahkan, tapi karena ada kegiatan yang tidak bisa ditunda maka beliau berhalangan hadir," ujar Sapta.
Sapta mengungkapkan bahwa di tengah pandemi COVID-19, Hartian yang telah ditinggal suaminya dengan tekun merawat anaknya, Rifa'i yang mengalami sakit sejak berusia 1,5 bulan.
"Video yang beredar di grup WhatsApp dari kawan-kawan wartawan tidak saja membuat kita iba, tapi juga menyadarkan kita semua bahwa masih ada di antara kita yang membutuhkan uluran tangan," tambahnya.
Atas bantuan yang diberikan jajaran Korem 143/HO, Sapta berharap dapat menggugah berbagai pihak untuk ikut serta membantu Rifa'i maupun anak-anak yang mengalami hal serupa.
"Tadinya akan kami arahkan ke RS Korem, namun ternyata di sana tidak ada dokter spesialis paru. Dengan bantuan pengobatan ini semoga bisa membantu Rifa'i berobat dan lekas sembuh," tandasnya.
Terpisah, Hartian, ibunda Muh Rifai jelaskan bahwa putranya telah menderita penyakit itu sejak dilahirkan dan saat ini setiap bernapas selalu mendengkur.
tulis komentar anda