Olah Hasil Alam Berkelanjutan, Pemuda Ini Bangkitkan Ekonomi Pelosok Desa Kalteng

Sabtu, 17 Juli 2021 - 13:52 WIB
"Masyarakat Dayak Kalimantan Tengah sendiri mempunyai tradisi menganyam rotan dengan motif tribal ciri khas Dayak yang sangat unik, potensi ini bisa dikembangkan menjadi produk yang dapat memperkenalkan keunikan dan ciri khas suku Dayak," jelasnya.

Selain itu, untuk setiap pembelian 1 produknya, Randi menanam 1 pohon di hutan masyarakat di desa-desa mitranya.

Melalui pemberdayaan masyarakatnya, dia mengembangkan potensi ini agar mereka mampu membuat anyaman rotan yang dikemas dengan sentuhan modern sehingga dapat dipasarkan sebagai produk fashion buatan tangan yang ramah lingkungan dan bertanggung jawab.

Selain produk fashion, juga dikembangkan produk-produk home décor seperti leranjang, hiasan dinding, kap lampu, dan lain-lain dan pertanian organik seperti beras organik dan madu hutan. "Kehadiran HANDEP diharapkan dapat memberdayakan masyarakat lokal, terutama para perempuan dan petani kecil, agar mereka memiliki pendapatan serta ekonomi yang stabil," katanya.

Hingga saat ini, Randi sudah memiliki sekitar 200 perajin dan petani rotan yang keseluruhannya merupakan masyarakat asli Kalimantan Tengah dan mendapatkan penghasilan tetap dari usaha kerajinan tersebut. Di tahun 2021 ini, dia juga merangkul sekitar 200 perajin bambu di Kawasan Bali Aga di Bali Utara dan perajin di Kabupaten Pandegelang, Banten.

Dalam kurun waktu hampir 3 tahun, produk-produknya sudah dikenal baik di pasar lokal dan merambah pasar mancanegara seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Jepang, Korea, Hongkong, Singapura, Amerika dan Eropa.

Selama masa pandemi ini, Randi melakukan inovasi dengan menguatkan digitalisasi pemasaran dan mengadakan virtual fashion show dan workshop untuk memamerkan produk-produknya kepada para konsumen.
(shf)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More