Pasien DBD di RSUD Indramayu Melonjak 600 Persen, Didominasi Balita dan Anak-anak
loading...
A
A
A
INDRAMAYU - Kabar mengkhawatirkan datang dari Kabupaten Indramayu , Jawa Barat, di mana kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indramayu melonjak drastis hingga 600 persen dibandingkan tahun lalu.
Data dari RSUD Indramayu menunjukkan, dari Januari hingga Mei 2024, tercatat 64 pasien DBD yang dirawat, jauh melebihi 11 kasus pada periode yang sama di tahun 2023.
"Kenaikan ini cukup signifikan, menunjukkan kewaspadaan perlu ditingkatkan," ujar Humas RSUD Indramayu, Tarmudi.
Lebih memprihatinkan lagi, satu pasien DBD yang meninggal dunia tercatat pada periode ini, yaitu seorang anak berusia 6 tahun.
"Kemungkinan karena daya tahan tubuh dan keterlambatan penanganan," ungkap Tarmudi.
Parahnya, 95 persen pasien DBD di RSUD Indramayu didominasi oleh balita dan anak-anak.
"Hal ini menjadi perhatian serius bagi kita semua," tegas Tarmudi.
Sebagai upaya pencegahan, Tarmudi menghimbau masyarakat untuk aktif melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M: Membersihkan, Mengubur, dan Menguras genangan air.
"Mari bersama-sama jaga lingkungan agar terhindar dari nyamuk Aedes Aegypti," ajaknya.
RSUD Indramayu sendiri telah menyiapkan berbagai fasilitas untuk menangani lonjakan kasus DBD ini.
"Namun, lebih baik mencegah daripada mengobati. Mari kita jaga kesehatan bersama," pungkas Tarmudi.
Lihat Juga: Dapat Rekomendasi Perindo, Cabup Indramayu Nina Agustina Siap Teruskan Program Berkelanjutan
Data dari RSUD Indramayu menunjukkan, dari Januari hingga Mei 2024, tercatat 64 pasien DBD yang dirawat, jauh melebihi 11 kasus pada periode yang sama di tahun 2023.
"Kenaikan ini cukup signifikan, menunjukkan kewaspadaan perlu ditingkatkan," ujar Humas RSUD Indramayu, Tarmudi.
Lebih memprihatinkan lagi, satu pasien DBD yang meninggal dunia tercatat pada periode ini, yaitu seorang anak berusia 6 tahun.
"Kemungkinan karena daya tahan tubuh dan keterlambatan penanganan," ungkap Tarmudi.
Parahnya, 95 persen pasien DBD di RSUD Indramayu didominasi oleh balita dan anak-anak.
"Hal ini menjadi perhatian serius bagi kita semua," tegas Tarmudi.
Sebagai upaya pencegahan, Tarmudi menghimbau masyarakat untuk aktif melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M: Membersihkan, Mengubur, dan Menguras genangan air.
"Mari bersama-sama jaga lingkungan agar terhindar dari nyamuk Aedes Aegypti," ajaknya.
RSUD Indramayu sendiri telah menyiapkan berbagai fasilitas untuk menangani lonjakan kasus DBD ini.
"Namun, lebih baik mencegah daripada mengobati. Mari kita jaga kesehatan bersama," pungkas Tarmudi.
Lihat Juga: Dapat Rekomendasi Perindo, Cabup Indramayu Nina Agustina Siap Teruskan Program Berkelanjutan
(hri)