Hujan Tangis di Tasikmalaya, Adik dan Kakak Meninggal Saat Isolasi Akibat COVID-19
Sabtu, 03 Juli 2021 - 23:09 WIB
TASIKMALAYA - Petugas BPBD Kota Tasikmalaya, mengevakuasi jenazah adik dan kakak dari dalam rumahnya di Kampung Cipapagan RT 6 RW 5 Kelurahan Sirnagalih, Kecamatan Indihiang. Keduanya meninggal, setelah menjalani isolasi mandiri di rumahnya akibat COVID-19 .
Mengenakan pakaian APD Lengkap, petugas BPBD Kota Tasikmalaya, bersama aparat Polri dan TNI mendatangi rumah tempat isolasi Yaya (45) dan Atik (51). Keduanya meninggal dunia setelah sebelumnya mengalami gejala panas dingin, dan kemudian mereka melakukan isolasi mandiri di rumahnya bersama keluarga lainnya.
Menurut Ketua RW 5, Edi Junaedi, warga yang meninggal dunia ada dua orang. Keduanya meninggal hanya berselang satu jam. "Adik dan kakak ini memang menjalani isolasi mandiri, setelah hasil swab PCR nya positif COVID-19, " tuturnya.
Dia mengatakan, awalnya keduanya mengalami panas dingin selama satu minggu. Lalu dilaporkan ke kelurahan, namun belum mendapatkan respons. Bahkan, saat salah satu korban meninggal dunia, laporan ke kelurahan juga belum direspons.
"Karena tidak ditanggapi oleh pihak kelurahan, akhirnya kami lapor ke salah satu anggota DPRD Kota Tasikmalaya, kemudian lurah dan petugas kesehatan di Kecamatan Indihiang, bergerak menangani," tuturnya.
Dalam satu keluarga ini tinggal enam orang, dan lima di antaranya dinyatakan positif COVID-19 setelah dilakukan tes swab. Kelima orang yang positif COVID-19 itu antara lain, bapak, ibu, dan bibinya. Sedangkan adiknya belum di swab PCR karena alatnya habis. Semua keluarga yang positif COVID-19 , sudah dibawa ke rumah sakit untuk menjalani isolasi.
Edi Junaedi juga mengatakan, telah meminta keluarga yang belum tes swab segera melakukan tes swab, untuk memastikan kondisi kesehatannya. Tes swab ini akan diberlakukan kepada warga lainnya, agar warga tidak resah.
Baca Juga
Mengenakan pakaian APD Lengkap, petugas BPBD Kota Tasikmalaya, bersama aparat Polri dan TNI mendatangi rumah tempat isolasi Yaya (45) dan Atik (51). Keduanya meninggal dunia setelah sebelumnya mengalami gejala panas dingin, dan kemudian mereka melakukan isolasi mandiri di rumahnya bersama keluarga lainnya.
Menurut Ketua RW 5, Edi Junaedi, warga yang meninggal dunia ada dua orang. Keduanya meninggal hanya berselang satu jam. "Adik dan kakak ini memang menjalani isolasi mandiri, setelah hasil swab PCR nya positif COVID-19, " tuturnya.
Baca Juga
Dia mengatakan, awalnya keduanya mengalami panas dingin selama satu minggu. Lalu dilaporkan ke kelurahan, namun belum mendapatkan respons. Bahkan, saat salah satu korban meninggal dunia, laporan ke kelurahan juga belum direspons.
"Karena tidak ditanggapi oleh pihak kelurahan, akhirnya kami lapor ke salah satu anggota DPRD Kota Tasikmalaya, kemudian lurah dan petugas kesehatan di Kecamatan Indihiang, bergerak menangani," tuturnya.
Dalam satu keluarga ini tinggal enam orang, dan lima di antaranya dinyatakan positif COVID-19 setelah dilakukan tes swab. Kelima orang yang positif COVID-19 itu antara lain, bapak, ibu, dan bibinya. Sedangkan adiknya belum di swab PCR karena alatnya habis. Semua keluarga yang positif COVID-19 , sudah dibawa ke rumah sakit untuk menjalani isolasi.
Edi Junaedi juga mengatakan, telah meminta keluarga yang belum tes swab segera melakukan tes swab, untuk memastikan kondisi kesehatannya. Tes swab ini akan diberlakukan kepada warga lainnya, agar warga tidak resah.
(eyt)
tulis komentar anda