Penampakan SPI Kota Batu Usai Pemiliknya Dilaporkan Terkait Pelecehan Seksual
Senin, 31 Mei 2021 - 13:07 WIB
KOTA BATU - Suasana SMA Selamat Pagi (SPI) di Jalan Raya Pandanrejo, Kota Batu tampak sepi dan tertutup usai pemiliknya dilaporkan ke Polda Jatim terkait dugaan pelecehan seksual. Tak tampak ada aktivitas kegiatan sekolah atau pengajar, maupun karyawan SPI pada Senin pagi (31/5/2021).
Baca juga: Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak Laporkan Pelaku Pelecehan Seksual di Kota Batu Jawa Timur, Saksikan Selengkapnya di iNews Siang Senin Pukul 11.00 WIB
Bahkan gerbang sekolah tertutup, dengan tulisan tutup di depannya. Hanya penjaga sekolah yang tampak di dalam sebuah pos yang terdapat di depan sekolah. Tampak hanya ada satu orang kurir barang yang masuk ke SMA SPI pada Senin pagi ini.
Baca juga: Menyayat Hati, Curhat Pengantin Perempuan yang Pasangannya Tewas Loncat dari Lantai 7 Hotel
Penjaga sekolah, Cunarto (52) mengatakan, sejak adanya pandemi COVID-19 pada 2020 lalu memang SPI ini tutup, aktivitas pembelajaran pun dilakukan secara daring.
"Ya sekitar ada 200-an anak di sini. Biasanya agar tidak bosan kan tidak boleh keluar ini. Anak-anak diajak berkebun dan beternak saja di sini," ujar Cunarto ditemui media di lokasi.
Meski demikian tak ada aktivitas apapun di kebun yang dikelola SPI. Kondisi area kebun juga sepi dan tak ada aktivitas apapun. "Ya biasanya sore atau siang, kalau sekarang lagi sepi, ibu kepala sekolah juga lagi di luar kota," tutur pria yang bekerja di SPI sejak 2008 ini.
Saat ditanya aktivitas asrama pasca adanya dugaan kasus yang kekerasan seksual yang mencuat ini, pihaknya mengaku kegiatan asrama masih berjalan normal.
"Nggak ada perbedaan normal-normal saja. Maka dari itu saya juga kaget kok di dalam biasa-biasa saja, tapi, di luar ramai pemberitaan," ungkapnya.
Baca juga: Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak Laporkan Pelaku Pelecehan Seksual di Kota Batu Jawa Timur, Saksikan Selengkapnya di iNews Siang Senin Pukul 11.00 WIB
Bahkan gerbang sekolah tertutup, dengan tulisan tutup di depannya. Hanya penjaga sekolah yang tampak di dalam sebuah pos yang terdapat di depan sekolah. Tampak hanya ada satu orang kurir barang yang masuk ke SMA SPI pada Senin pagi ini.
Baca juga: Menyayat Hati, Curhat Pengantin Perempuan yang Pasangannya Tewas Loncat dari Lantai 7 Hotel
Penjaga sekolah, Cunarto (52) mengatakan, sejak adanya pandemi COVID-19 pada 2020 lalu memang SPI ini tutup, aktivitas pembelajaran pun dilakukan secara daring.
"Ya sekitar ada 200-an anak di sini. Biasanya agar tidak bosan kan tidak boleh keluar ini. Anak-anak diajak berkebun dan beternak saja di sini," ujar Cunarto ditemui media di lokasi.
Meski demikian tak ada aktivitas apapun di kebun yang dikelola SPI. Kondisi area kebun juga sepi dan tak ada aktivitas apapun. "Ya biasanya sore atau siang, kalau sekarang lagi sepi, ibu kepala sekolah juga lagi di luar kota," tutur pria yang bekerja di SPI sejak 2008 ini.
Saat ditanya aktivitas asrama pasca adanya dugaan kasus yang kekerasan seksual yang mencuat ini, pihaknya mengaku kegiatan asrama masih berjalan normal.
"Nggak ada perbedaan normal-normal saja. Maka dari itu saya juga kaget kok di dalam biasa-biasa saja, tapi, di luar ramai pemberitaan," ungkapnya.
tulis komentar anda