IDI Makassar Sayangkan Pemerintah Tak Masif Lakukan Tracing
Kamis, 27 Mei 2021 - 23:33 WIB
Selain itu tracing yang dilakukan harus dengan gold standar yaitu pemeriksaan menggunakan Swab PCR hingga Rapid Antigen yang dinilai memiliki akurasi dan kredibilitas lebih baik.
"Jadi kita bicara PCR, yang memiliki gold standar dalam pemeriksaan, sementara kalaupun menggunakan rapid antigen tetap harus diperiksa dengan Swab PCR ," pungkas dia.
Terpisah Ahli Epidemiologi Universitas Hasanuddin Ansariadi sebelumnya juga mengharapkan pemerintah melakukan tracing secara masif.
Puskesmas sebagai lini terdepan kata dia, sudah harus bergerak menjejaki kasus-kasus yang terjadi agar peningkatan kasus tidak semakin parah.
"Kalau bisa harus aktif melakukan testing terhadap semua orang yang memiliki gejala yang dicurigai Covid-19. Dan kalau ditemukan yang positif, tracing harus dilakukan dengan bagus, supaya cepat dideteksi. Mereka yang sudah tertular diisolasi sebelum menularkan lagi ke orang lain," imbaunya.
Dia menjelaskan kemungkinan peningkatan kasus yang terjadi justru adalah mobilitas dalam daerah, seperti open house hingga kunjungan ke tempat-tempat belanja. Hal ini terjadi lantaran adanya pembatasan mudik.
"Jadi ketepatan waktu bertindak sangat menentukan dalam pengendalian wabah . Ibarat mau memadamkan api, waktu yang tepat untuk mendeteksi adalah saat adanya asap, kalau nanti baru mau deteksi, apinya mungkin sudah agak besar," tegasnya.
"Jadi kita bicara PCR, yang memiliki gold standar dalam pemeriksaan, sementara kalaupun menggunakan rapid antigen tetap harus diperiksa dengan Swab PCR ," pungkas dia.
Terpisah Ahli Epidemiologi Universitas Hasanuddin Ansariadi sebelumnya juga mengharapkan pemerintah melakukan tracing secara masif.
Puskesmas sebagai lini terdepan kata dia, sudah harus bergerak menjejaki kasus-kasus yang terjadi agar peningkatan kasus tidak semakin parah.
Baca Juga
"Kalau bisa harus aktif melakukan testing terhadap semua orang yang memiliki gejala yang dicurigai Covid-19. Dan kalau ditemukan yang positif, tracing harus dilakukan dengan bagus, supaya cepat dideteksi. Mereka yang sudah tertular diisolasi sebelum menularkan lagi ke orang lain," imbaunya.
Dia menjelaskan kemungkinan peningkatan kasus yang terjadi justru adalah mobilitas dalam daerah, seperti open house hingga kunjungan ke tempat-tempat belanja. Hal ini terjadi lantaran adanya pembatasan mudik.
"Jadi ketepatan waktu bertindak sangat menentukan dalam pengendalian wabah . Ibarat mau memadamkan api, waktu yang tepat untuk mendeteksi adalah saat adanya asap, kalau nanti baru mau deteksi, apinya mungkin sudah agak besar," tegasnya.
(agn)
tulis komentar anda