Jelang Ramadhan, Petasan Kini Muncul Lagi di Madina Membuat Warga Resah
Minggu, 19 April 2020 - 11:09 WIB
MADINA - Meski sudah dilarang oleh pemerintah, menjelang Ramadhan pedagang petasan kini menjadi marak membuat sebagian warga resah.
Seperti di Keluharan Kota Siantar, Panyabungan, Mandailing Natal (Madina) Sumatera Utara.
Seperti yang di alami MH, (34) seorang Ibu rumah tangga di Kelurahan Kota Siantar mengaku resah. Setiap malam anak-anak hingga remaja bermain petasan hingga anaknya yang masih balita sering menangis ketakutan.
"Suami saya kebetulan lagi keluar bekerja, dan anak saya sampe menangis karena takut suara petasan itu, bahkan kalau saya usir bahkan saya diejek para anak-anak itu bahkan mereka membakar dan meledakkannya di atas atap rumah saya. Benaran saya kesal kenapa sih petasan itu masih ada yang jual," kata MH kepada SINDONews.com, Minggu (18/04/2020). (BACA JUGA: Penangguhan Tersangka OTT Plt Kadis Perkim Labuhanbatu Faisal Purba Disesalkan)
Terpisah kakek RN, (62) warga kelurahan Kota Siantar mengaku sangat resah dan khawatir terjadi kebakaran karena ulah anak-anak yang main petasan. Dia berharap penegak hukum atau Bahbinkamtipmas dari Polsek setempat segera turun tangan.
"Saya khawatir terjadi musiabah kebakaran dan ini tidak bisa dibiarkan kenapa ada saja barang petasan itu dijual, padahal itu sudah dilarang oleh pemerintah dan kepolisian karena membuat keributan dan bisa menimbulkan bahaya. Saya harap polisi segera menangkap para penjual dan melakukan patroli dikelurahan ini agar tempat ini nyaman kembali karena suara ledakan petasan itu," harapnya
Seperti di Keluharan Kota Siantar, Panyabungan, Mandailing Natal (Madina) Sumatera Utara.
Seperti yang di alami MH, (34) seorang Ibu rumah tangga di Kelurahan Kota Siantar mengaku resah. Setiap malam anak-anak hingga remaja bermain petasan hingga anaknya yang masih balita sering menangis ketakutan.
"Suami saya kebetulan lagi keluar bekerja, dan anak saya sampe menangis karena takut suara petasan itu, bahkan kalau saya usir bahkan saya diejek para anak-anak itu bahkan mereka membakar dan meledakkannya di atas atap rumah saya. Benaran saya kesal kenapa sih petasan itu masih ada yang jual," kata MH kepada SINDONews.com, Minggu (18/04/2020). (BACA JUGA: Penangguhan Tersangka OTT Plt Kadis Perkim Labuhanbatu Faisal Purba Disesalkan)
Terpisah kakek RN, (62) warga kelurahan Kota Siantar mengaku sangat resah dan khawatir terjadi kebakaran karena ulah anak-anak yang main petasan. Dia berharap penegak hukum atau Bahbinkamtipmas dari Polsek setempat segera turun tangan.
"Saya khawatir terjadi musiabah kebakaran dan ini tidak bisa dibiarkan kenapa ada saja barang petasan itu dijual, padahal itu sudah dilarang oleh pemerintah dan kepolisian karena membuat keributan dan bisa menimbulkan bahaya. Saya harap polisi segera menangkap para penjual dan melakukan patroli dikelurahan ini agar tempat ini nyaman kembali karena suara ledakan petasan itu," harapnya
(vit)
tulis komentar anda