Dampak Covid-19, TPU di Medan Sepi Peziarah Menjelang Ramadhan
Sabtu, 18 April 2020 - 20:17 WIB
MEDAN - Dampak mewabahnya corona virus disease (covid-19), mengakibatkan peziarah sedikit mendatangi tempat pemakaman umum (TPU) menjelang bulan suci Ramadhan, sehingga terlihat sepi, Sabtu (18/4/2020).
Seperti di salah satu Tanah Wakaf Perkuburan Umum Mandailing, Jalan Brigjen Katamso Medan, tampak sepi dari para peziarah, hanya ada seorang pedagang yang menjajalkan dagangannya di depan pintu masuk TPU.
Namun, ada juga warga yang datang berziarah ke makam saudaranya di TPU Mandailing. "Saya mau ziarah. Ngapain saya takut dengan corona, saya takut sama Allah SWT. Kalau waktunya kena ya kena, ngapain harus takut. Saya memang selalu ziarah 3 kali dalam setahun," ujar Siti (57) warga Jalan Brigjen Katamso, Medan. (BACA JUGA: Zona Hijau, Masjid di Deli Serdang Tetap Menggelar Salat Berjamaah)
Dia mengaku tidak takut dengan adanya wabah covid-19, namun dia tetap mengantisipasi dengan selalu menggunakan masker dan bercuci tangan sesering mungkin agar membiasakan pola hidup sehat dan bersih.
"Saya tidak takut loh, ngapain harus takut. Makanya saya heran kenapa pada takut kayak tidak punya Tuhan. Ini aja saya sedang sakit, saya tetap ziarah, karena disini (TPU) banyak makam keluarga saya, anak, suami, orang tua dan adik saya yang baru meninggal dikebumikan di sini (TPU Mandailing)," ungkapnya.
Dia bukan tidak mentaati anjuran dari pemerintah, namun sudah kebiasaannya untuk selalu berziarah menjelang bulan suci Ramadan. "Ini kan memang sudah kebiasaan saya sebelum Ramadan atau setip harinya saya berziarah, karena banyak keluarga saya yang dimakamkan di sini," sebutnya.
Selain itu, pedagang bunga pun rugi karena dampak covid-19 ini. Seperti yang diutarakan seorang Pedagang bunga, Ani, yang sudah lama menjajakan dagangannya di depan TPU Mandailing, Medan.
"Saya jualan bunga di sini sejak kecil. Biasanya ramai yang jualan bunga berjejer di sebelah saya. Sekarang mereka pada takut. Pengunjung juga biasanya sampai antri berdesak-desakan, sekarang jalanan lempang kosong, tidak ada yang mau beli bunga untuk ziarah," tuturnya.
Dia mengaku sangat sedih karena banyak masyarakat yang takut terhadap virus corona, sehingga tidak ada peziarah yang datang ke TPU Mandailing membeli bunganya. "semuanya takut mati kena corona, tidak mau ziarah. Hari ini saya baru laku jualan 3 bungkus bunga saja," ucapnya. Dikatakannya, setiap bungkus bunga dihargai Rp5.000, sehingga penghasilannya tidak mencukupi untuk dibawa pulang.
Seperti di salah satu Tanah Wakaf Perkuburan Umum Mandailing, Jalan Brigjen Katamso Medan, tampak sepi dari para peziarah, hanya ada seorang pedagang yang menjajalkan dagangannya di depan pintu masuk TPU.
Namun, ada juga warga yang datang berziarah ke makam saudaranya di TPU Mandailing. "Saya mau ziarah. Ngapain saya takut dengan corona, saya takut sama Allah SWT. Kalau waktunya kena ya kena, ngapain harus takut. Saya memang selalu ziarah 3 kali dalam setahun," ujar Siti (57) warga Jalan Brigjen Katamso, Medan. (BACA JUGA: Zona Hijau, Masjid di Deli Serdang Tetap Menggelar Salat Berjamaah)
Dia mengaku tidak takut dengan adanya wabah covid-19, namun dia tetap mengantisipasi dengan selalu menggunakan masker dan bercuci tangan sesering mungkin agar membiasakan pola hidup sehat dan bersih.
"Saya tidak takut loh, ngapain harus takut. Makanya saya heran kenapa pada takut kayak tidak punya Tuhan. Ini aja saya sedang sakit, saya tetap ziarah, karena disini (TPU) banyak makam keluarga saya, anak, suami, orang tua dan adik saya yang baru meninggal dikebumikan di sini (TPU Mandailing)," ungkapnya.
Dia bukan tidak mentaati anjuran dari pemerintah, namun sudah kebiasaannya untuk selalu berziarah menjelang bulan suci Ramadan. "Ini kan memang sudah kebiasaan saya sebelum Ramadan atau setip harinya saya berziarah, karena banyak keluarga saya yang dimakamkan di sini," sebutnya.
Selain itu, pedagang bunga pun rugi karena dampak covid-19 ini. Seperti yang diutarakan seorang Pedagang bunga, Ani, yang sudah lama menjajakan dagangannya di depan TPU Mandailing, Medan.
"Saya jualan bunga di sini sejak kecil. Biasanya ramai yang jualan bunga berjejer di sebelah saya. Sekarang mereka pada takut. Pengunjung juga biasanya sampai antri berdesak-desakan, sekarang jalanan lempang kosong, tidak ada yang mau beli bunga untuk ziarah," tuturnya.
Dia mengaku sangat sedih karena banyak masyarakat yang takut terhadap virus corona, sehingga tidak ada peziarah yang datang ke TPU Mandailing membeli bunganya. "semuanya takut mati kena corona, tidak mau ziarah. Hari ini saya baru laku jualan 3 bungkus bunga saja," ucapnya. Dikatakannya, setiap bungkus bunga dihargai Rp5.000, sehingga penghasilannya tidak mencukupi untuk dibawa pulang.
(vit)
tulis komentar anda