Warga Protes, Camat Tanasitolo Tebang Pilih Terapkan Pembatasan Sosial
Senin, 13 April 2020 - 11:53 WIB
WAJO - Penerapan pembatasan sosial dalam pencegahan penularan Pandemi Covid 19 disinyalir belum merata. Warga menuding Pemerintah Kecamatan masih tebang pilih menerapkan aturan tersebut.
Seperti yang dialami Yusuf, salah seorang warga di Kelurahan Tancung, Kabupaten Wajo. Ia mengaku pembangunan rumah miliknya terpaksa dihentikan pemerintah setempat atas dalih adanya himbauan Bupati Wajo tentang pembatasan sosial dalam upaya pencegahan penulularan virus Covid 19.
Sementara ada warga lain secara terang-terangan melakukan acara pesta pernikahan. "Pembangunan rumah saya saat ini terhenti sebab ada teguran dari pemerintah setempat, tapi kenapa hanya saya yang disuruh berhenti, di wilayah Tanasitolo ini kemarin-kemarin ada yang buat pesta nikahan dengan mengumpulkan orang banyak tapi tidak dibubarkan," protesnya.
Ia berharap, Pemerintah Kecamatan Tanasitolo bisa berlaku adil dalam menegakkan aturan. Sebab dimata hukum status warga semuanya sama. "Jangan tebang pilih, kami ingin pemerintah adil, apalagi pembatasan sosial ini merupakan kepentingan bersama dalam upaya pencegahan virus," tambahnya
Menyikapi tudingan tersebut, Camat Tanasitolo Andi Sahri Alam Palaguna menegaskan, tidak akan tebang pilih dalam melakukan pembatasan sosial
"Tidak betul itu kalau kami tebang pilih, setiap ada laporan keramaian pasti kami tindak lanjuti tanpa memandang siapa orangnya, saya juga meminta peran aktif pemerintah setempat untuk tidak membiarkan adanya keramaian, ini sudah jelas ada himbauan bupati," kilahnya.
Seperti yang dialami Yusuf, salah seorang warga di Kelurahan Tancung, Kabupaten Wajo. Ia mengaku pembangunan rumah miliknya terpaksa dihentikan pemerintah setempat atas dalih adanya himbauan Bupati Wajo tentang pembatasan sosial dalam upaya pencegahan penulularan virus Covid 19.
Sementara ada warga lain secara terang-terangan melakukan acara pesta pernikahan. "Pembangunan rumah saya saat ini terhenti sebab ada teguran dari pemerintah setempat, tapi kenapa hanya saya yang disuruh berhenti, di wilayah Tanasitolo ini kemarin-kemarin ada yang buat pesta nikahan dengan mengumpulkan orang banyak tapi tidak dibubarkan," protesnya.
Ia berharap, Pemerintah Kecamatan Tanasitolo bisa berlaku adil dalam menegakkan aturan. Sebab dimata hukum status warga semuanya sama. "Jangan tebang pilih, kami ingin pemerintah adil, apalagi pembatasan sosial ini merupakan kepentingan bersama dalam upaya pencegahan virus," tambahnya
Menyikapi tudingan tersebut, Camat Tanasitolo Andi Sahri Alam Palaguna menegaskan, tidak akan tebang pilih dalam melakukan pembatasan sosial
"Tidak betul itu kalau kami tebang pilih, setiap ada laporan keramaian pasti kami tindak lanjuti tanpa memandang siapa orangnya, saya juga meminta peran aktif pemerintah setempat untuk tidak membiarkan adanya keramaian, ini sudah jelas ada himbauan bupati," kilahnya.
(sri)
tulis komentar anda