Kelola Dana Rp2 M, Bank Mini SMKN 1 Pinrang Kolaps Dilapor Polisi

Jum'at, 05 Maret 2021 - 16:45 WIB
Nasabah BMS SMKN 1 Pinrang , baik yang menyimpan uang maupun yang melakukan peminjaman, awalnya hanya sebatas lingkungan sekolah, diantarnya para guru dan pelajar. Hingga akhirnya dibuka umum bagi warga yang bermukim di sekitar sekolah.



Rahman mengungkapkan, tanda-tanda kolapsnya BMS SMKN 1 Pinrang , mulai terlihat pada tahun 2010 lalu. Saat itu, kata dia, pengembalian pinjaman dana yang dilakukan nasabah mulai mandek. Banyak yang melakukan tunggakan, sementara bunga simpanan nasabah yang menabung, harus tetap dibayarkan.

"Hingga akhirnya kas kosong dan kita tidak bisa mengembalikan dana simpanan ketika nasabah meminta," jelasnya.

Untuk pinjaman dana, kata Rahman, bunga yang awalnya 2% dari jumlah pinjaman, yang kemudian diturunkan menjadi 1,5% menyusul makin sedikitnya jumlah peminjam.

"Pinjaman nasabah berkisar antara 10 hingga 20 juta. Sampai sekarang masih banyak yang menunggak," paparnya.

Sementara suku bunga yang diberikan pada nasabah yang menyimpan uang, awalnya diberi hingga 1%, kemudian diturunkan menjadi 0,75%. Meski berdalih jika simpanan nasabah yang mencapai Rp2 miliar dikarenakan bunga yang tetap berjalan setiap bulannya, namun Rahman mengakui jika dana tunggakan pinjaman yang belum diterima pihaknya jauh lebih sedikit dibanding jumlah simpanan nasabah yang harus dikembalikan.

"Saya juga tidak tahu dana nasabah itu ke mana. Dan kami belum menghitung ulang berapa piutang yang belum terbayar," tandasnya.

(agn)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More