Kisah Kejayaan Majapahit dan Mitos-mitos Misterius yang Menyelubunginya

Jum'at, 26 Februari 2021 - 05:00 WIB
Pastur yang lahir pada tahun 1,286 di Villanova sebuah tempat dekat Kota Pardenone, Friuli Italia, ini mendapatkan izin tinggal sementara di Wilwatikta, dari Raja Majapahit yang dijabat Jayanegara kala itu. Setelah mendapatkan tugas dari Paus Yohanes XXII untuk berangkat ke wilayah Asia Tengah guna menyebarkan agamanya.

"Dalam catatannya, Pastur Odorico menyebutkan saat itu dinding istananya berlapis emas. Di bagian luarnya banyak ukiran-ukiran kesatria-kesatria dari emas. Banyak dari kepala patung ksatria tersebut dikelilingi lingkaran-lingkaran emas seperti orang-orang suci (Santo)," tutur Yuhan.



Berangkat dari itulah mitos kabut tebal yang selalu menyelimuti wilayah kerajaan Majapahit itu ada. Saat itu, lanjut Yuhan, Tahun 1387, Prabu Hayam Wuruk bermimpi, gudang perbendaharaan yang menyimpan koin-koin emas diselimuti kabut putih pekat. Raja ke-4 Majapahit ini lantas meminta agar penjagaan di gudang penyimpanan itu dijaga ketat.

"Malam berikutnya, memang terjadi kabut di gudang penyimpanan dan terjadi pencurian. Sejumlah koin emas hilang. Kejadian itu berulang hingga dua kali. Saat kali kedua inilah penjaga sempat memergoki dan mengejar pencurinya. Saat dikejar, ternyata pencuri itu masuk ke dalam keraton ," imbuhnya.

Kondisi kedaton pun begitu ramai kala itu. Patih Gajah Nggon kala itu ikut serta mengepung kedaton, dimana lokasi itu merupakan tempat peristirahatan Prabu Hayam Wuruk. Gajah Nggon kemudian masuk ke dalam kedaton. Sementara prajurit terus berjaga di luar menunggu aba-aba sang patih.

Baca Juga: Mengintip Petilasan Ken Dedes, Ibu Para Raja Nusantara

"Saat dicek Gajah Nggon , ternyata di dalam Kedaton hanya ada Prabu Hayam Wuruk. Tidak ada pencuri. Selang dua tahun kemudian tepatnya 1389, Prabu Hayam Wuruk mangkat. Sejak itu, kabut putih selalu menyelimuti ibu kota kerajaan sampai saat ini. Mitosnya kabut itu adalah cara Hayam Wuruk melindungi Majapahit," terangnya.

Di wilayah Trowulan, terdapat peninggalan Majapahit , yang sangat dinekal. Yakni, Candi Bajang Ratu. Situs berupa bangunan struktur batu bata ini diyakini merupakan salah satu gerbang kecil di area Kerajaan Majapahit. Bentuk bangunannya berupa gapura beratap mirip dengan bentuk Candi Penataran di Blitar.

Situs Candi Bajang Ratu berdiri kokoh di Desa Temon, Kecamatan Trowulan . Diperkirakan, didirikan pada pertengahan abad ke-13. Beberapa versi menyebutkan, Bajang Ratu diartikan sebagai raja yang gagal. Bajang berarti batal atau bisa juga diartikan kecil atau kerdil. Sementara Ratu berarti raja.



"Candi tersebut dibangun sebagai penghormatan kepada Raja Jayanegara atau yang memiliki nama kecil Kalagemet. Konon, karena Jayanegara ini memerintah dalam kurun waktu yang cukup singkat, sejak tahun 1309-1328," kata Sejarahwan Muda Mojokerto, Ayuhannafiq.

Tak heran, jika Candi Bajang Ratu memiliki mitos yang hingga kini masih dipercaya oleh masyarakat sekitar. Menurut cerita yang berkembang di masyarakat, ada pantangan yang tak boleh dilanggar saat mengunjungi Candi Bajang Ratu. Yakni larangan melintas tepat dari arah depan candi hingga ke belakang.

Konon, para pejabat yang datang ke lokasi tersebut, diminta untuk memutar melewati sisi kiri atau kanan bangunan candi. Jika pantangan itu dilanggar, maka kursi jabatan yang diembannya akan bergeser. Bahkan hingga pejabat tersebut tak lama akan kehilangan jabatannya tersebut.



" Mitos itu pernah dibuktikan oleh Thomas Stamford Raffles ketika menjabat Letnan Gubernur Inggris di Tanah Jawa tahun 1811. Waktu itu, ia datang ke Trowulan. Saat di Bajang Ratu, Raffles melintasi pintu candi untuk melihat bagian belakang gapura. Ia sempat diingatkan oleh warga pribumi diminta agar memutar," kata Ayuhannafiq.

Ketika itu, pribumi tersebut menceritakan kepada Raffles tentang mitos Candi Bajang Ratu yang melekat masyarakat setempat. Termasuk bercerita soal 'raja gagal' Majapahit Jayanegara yang tewas ditikam tabib istana Ra Tanca. Dimana kisah Jayanegara itu menjadi alasan yang mendasari pembuatan candi Bajang Ratu.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More